BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Suaraindonesia1 - Pengolahan Bricket Arang Tempurung Bisa Jadi Sarana Peningkatan Ekonomi



Suaraindonesia1, Pohuwato - Pengolahan bricket arang tempurung untuk pasar ekspor bisa menjadi sarana peningkatan ekonomi masyarakat, terutama daerah yang banyak menghasilkan kelapa. 

Untuk itu perlu pelatihan kepada masyarakat terkait cara pengelolaan, cara pemasaran dan  keberlanjutan dari usaha tersebut. 

Hal inilah yang dilakukan Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Kumperindag), Provinsi Gorontalo, melalui kegiatan pelatihan pembuatan bricket arang tempurung yang dilaksanakan di Aula Kantor Kecamatan Duhiada'a, Kabupaten Pohuwato, Rabu (07/04/2021). 


"Kegiatan ini ada tiga yang pertama adalah pelatihan rekayasa alat, ini kita berikan pelatihan pembuatan alat pressing untuk bricket, kedua pembuatan alat tempurung, ini menjadi bahan baku dasar bricket, dan ketiga pembuatan bricket itu sendiri," ujar Iwan Sondakh, Kepala Bidang (Kabid), Perindustrian. 

"Jadi kegiatan ini adalah kegiatan tersinergi dari peralatan, bahan baku dan bahan siap jual, dan untuk peserta yang hadir terdiri dari rekayasa alat ada 20 orang, untuk alat tempurungnya 10 orang dan bricketnya ada 20 orang jadi total ada 50 orang," jelas Iwan. 

Dengan adanya pelatihan yang dilakukan ini, Bupati Pohuwato melalui Asisten bidang perekonomian dan pembangunan, Rusmiyati Pakaya, mengapresiasi sebab Pohuwato adalah salah satu daerah penghasil kelapa terbesar. 

"Kami mengapresiasi baik terhadap Kumperindag Provinsi atas upaya ini karena semua orang tau Pohuwato itu penghasil kelapa terbesar, dan untuk para peserta harus menguatkan komitmen untuk menekuni pekerjaan ini karena sesungguhnya prospeknya sangat bagus," ungkap Rusmiyati. 

Untuk membantu masyarakat memasarkan produknya, dihadirkan pengusaha yang akan langsung memasarkan produk tersebut, sehingga ini bisa menjadi sarana peningkatan ekonomi masyarakat. 

"Kebetulan yang datang adalah pengusaha yang akan membeli hasil dalam bentuk arang tampurung atau dalam bentuk bricket, sehingga masyarakat tidak perlu takut tidak perlu ragu produk mereka tidak ada yang ambil," terang Rusmiyati. 

Terakhir, Asisten bidang perekonomian dan pembangunan ini mengingatkan agar masyarakat tak lupa menjaga kualitas produksi serta berharap agar Kumperindag yang melaksanakan pelatihan agar terus mendampingi secara berkala. 

"Harus memperhatikan kualitas, karena para pengusaha yang akan mengambil inipun pasti memperhatikan kualitas, dan untuk Kumperindag jangan lepas, ketika sudah dilakukan pelatihan jangan dianggap mereka sudah jago harus ada evaluasi secara berkala didampingi secara berkala," pungkas Rusmiyati. 

Abd. Azis
« PREV
NEXT »