Nasional-suaraindonesia. Com.
Kota bitung kini dihebokan lagi," terjadinya kasus pembunuhan terhadap seorang ibu rumah tangga, diketahui pelaku Pembunuhan tidak lain adalah suaminya sendiri,
Hal ini Diduga akibat cemburu buta, Lelaki, JA alias Jem, 58, tega melakukan penolakan terhadap isterinya, NGL alias Netwin, 58, hingga kini meregang nyawa, Hari ini Selasa 20 April /2021. sekira jam 08.00 WITA, di lokasi usaha milik keduanya, lorong Gitles, Kelurahan Bitung Tengah, Kecamatan Maesa.
Kapolres Bitung, melalui Kapolsek Maesa, Kompol Taufik Arifin mengatakan, setelah menerima informasi tersebut, pihaknya langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengamankan pelaku Jem.
“Keterangan awal dari pelaku, korban pergi ke pasar untuk berbelanja, namun pelaku merasa aneh karena bahan belanja yang duluan sampai dari korban. Hal ini menjadi penyebab terjadinya adu mulut antara korban dan pelaku, karena curiga korban mempunyai hubungan dengan lelaki lain,”ujarnya.
Lanjut dia, sesuai informasi yang di peroleh dari saksi – saksi antara lain anak korban MFAA umur 20 tahun, bahwa anak korban mendengar kedua orang tuanya terjadi cekcok (adu mulut) tepatnya di lokasi usaha mereka.
Saksi lain John yang merupakan kakak korban, kebetulan tinggal dilokasi berdekatan, sehingga adu mulut ini sempat di dengar olehnya, saksi John langsung mendatangi lokasi kejadian dan menanyakan apa yang terjadi, namun pelaku Jem langsung mengambil sebilah pisau dan menikam saksi dan mengenai bagian lambung, sehingga saksi John langsung dilarikan ke Rumah Sakit Budi Mulia Bitung.
Identifikasi awal, korban Netwin menderita luka tusukan benda tajam pada dibagian dada kiri atas, dan dua sayatan pada dada kiri serta luka pada kaki sebelah kanan.
Dari pantauan para wartawan, korban Netwin sendiri dilarikan ke Rumah Sakit AL dr. Wahyu Slamet dan dinyatakan telah meninggal dunia.
“Saat ini pelaku dan barang bukti pisau sudah diamankan oleh anggota Polsek Maesa, guna proses penyidikan dan penyelidikan lebih lanjut, sementara korban dibawa ke RSUd Manembo-nembo, untuk dilakukan otopsi,”ungkap Perwira Menegah Kepolisian
(jmy is)
