BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Suaraindonesia1 - NASIP PENDIDIK DI NEGERI INI DI PERHATIKAN ATAU MEMPRIHATINKAN, HARDIKNAS 2021.

Mochtar L. Raubaba, S. Pd, Eks guru kontrak di SD YPK Effata Miosnum

YAPEN WAROPEN-SUARAINDONESI1. Com Mochtar L. Raubaba, S. Pd adalah Eks Guru kontrak di pulau miosnum Distrik Pulau Yerui Kabupaten Kepulauan Yapen. Minggu, (02/05/2021)

Di Hari Pendidikan Nasional di tahun 2021 banyak ucapan selamat yang di sampaikan oleh setiap pemerhati pendidikan di negeri ini. Tak sadar kita lihat di setiap sekolah-sekolah di negeri ini banyak pengajar di sana yang telah menggantikan posisi para pendidik yang bertugas, ada juga pengajar yang hanya mengajar di depan kamera karena hanya mengejar tujuan yang tak pasti tetapi seorang pendidik hanya mempunyai tujuan yaitu muridnya harus berguna Bagi Bangsa dan Negara ini. 

Di hari pendidikan Nasional ini apa benar setiap Pendidik nasipnya di perhatikan atau memprihatinkan. Di hari pendidikan nasional ini bagai mana nasip sosok guru pejuang pendidikan di negeri ini.

Guru adalah suatu profesi yang sangat mulia karena profesi ini adalah amal ibadah yang tidak ada putus-putusnya. 

Guru sering disebut juga sebagai pencerah, mentransformasikan seluruh akhlak dan ilmu, dengan demikian seorang guru bertanggung jawab terhadap akhlak dan moral generasi. Pengajar boleh banyak tetapi pendidik yang melakukan sesuatu hal berhasil. 

Di hari pendidikan nasional ini khalayak ramai lapisan masyarakat, hingga instansi pemerintah turut sorak sorai mengucapkan selamat hardiknas, sekejap beranda online terpapar caption yang sama. Namun, dibalik  itu semua sudah cukupkah hanya dengan kata-kata pujangga sebagai hadiah, upah bagi kerja keras keberadaan guru?

Pada faktanya kesejahteraan guru hanya bayang-bayang semu yang masi terabaikan, seakan legalitas guru hanya dianggap sebagai pengemban amanah mendidik saja, tanpa perlu diperhatikan kehidupan dan haknya.

Meskipun Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tahun, tetapi nasib para guru yang menjadi tongkat utama dalam memajukan pendidikan di negera indonesia masih kurang setimpal dengan kewajiban para guru di sekolah, dan hak yang diberikan oleh pemerintah atau sekolah. 

Setiap nasip guru selalu bermasalah pada hal kita tahu bahwa guru sebagai pemicu semangat membangun peradaban bangsa sehingga Indonesia menjadi bangsa berbudaya, cerdas, bermutu dan berkarakter serta mampu bersaing secara global.

Guru berjuang memperhatikan pendidikan agar lebih baik di negeri ini tetapi nasip guru selalu bermasalah, tunjangan terpencil bagi setiap pejuang pendidikan di wilayah terpencil tak di terima semua itu tidak mengurangi semangat guru. Banyak juga guru yang berjuang mendidik secara gratis tak di bayarkan haknya sesuai aturan yang berlaku di negeri ini, tetapi semangat mendidik tak hilang dari hidup seorang pendidik. 

Sekilas ini terasa sangat manis, dan seolah pemberian mutu jaminan kepada guru sudah terpenuhi. Kesejahteraan yang diutarakan hanya sekedar pencitraan, pasalnya masyarakat terlalu terfokus pada apa yang terlihat, tanpa menelisik secara tajam bagaimana polemik Guru yang sesungguhnya.

Sejatinya, menjadi guru itu merupakan pekerjaan yang ideal dan mulia, memiliki peran penting dan kedudukan yang harus diperhatikan. Naluri seorang Guru menggebu dalam memberikan seluruh ilmu yang dimilikinya dengan ikhlas. Guru tidak hanya mentransfer ilmu secara intelektualitas, namun juga menanamkan keunggulan elektabilitas budi pekertinya, dalam mendidik. Namun, tak dapat dipungkiri untuk mensejahterakan guru, tentu tidak mungkin jika prosesnya hanya dibebankan pada sebagian elemen saja, dibutuhkan sinergi dari berbagai komponen untuk menghasilkan kesejahteraan bagi guru. Komponen paling utama yang dapat berpengaruh besar adalah peran pemerintah atau Negara. Negara berkewajiban menyelenggarakan bingkai pendidikan makmur secara kondusif, baik dari sisi sarana maupun prasarananya.

"Pendidikan memang tidak menjamin sukses, tapi tanpa pendidikan kehidupan ini menjadi lebih sulit".

Selamat Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2021. (Mr)
« PREV
NEXT »