Kornelis Rangga Mone,bagian kanan dan Martinus Maru Gheda, calon Petahanan Kepala Desa Dinjo Priode 2022-2028
Dinjo suaraIndonesia1
Penggunaan strategi komunikasi politik dalam pemilihan Kepala Desa Serentak sekabupaten SBD sangatlah wajar. Strategi komunikasi politik umumnya digunakan pada pemilihan Kepala Desa tingkat Desa, kabupaten Sumba barat daya bahkan pada tingkat desa.
Dimana dalam tingkat desa diselenggarakan pemilihan kepala secara serentak di 11 kecamatan baik untuk memilih kepala desa, dimana untuk memenangkan sebuah pemilihan diperlukan strategi komunikasi politik yang dilakukan oleh calon kepala desa yang ditujukan kepada masyarakat desa. Tidak terkecuali pemilihan kepala desa di Desa , dimana masing-masing bakal calon menggunkan strategi komunikasi politik untuk menarik simpati masyarakat guna memenangkan perolehan suara dalam Pilkades.
Sehubungan dengan hal tersebut dalam pantaua media ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis strategi komunikasi politik bakal calon kepala desa, selain itu untuk mengetahuifaktor apa saja yang mempengaruhi strategi komunikasi masing-masing bakal calon kepala desa dalam pemilihan kepala desa di Desa Dinjo,Kecamatan kodi Bangedo Kabupaten SBD Nusa tenggara timur Pantauan ini menggunakan kualitatif jenis deskriptif. Pantauan ini dilakukan di Desa Dinjo yang menggelar Pilkades pada 30 Juni 2021. Sumber data diperoleh dari bakal calon kepala desa dan warga masyarakat Desa Dinjo . Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam pantauan ini adalah analisis berdasarkan Miles, Huberman, dan Saldana. Hasil pantauan media ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi politik yang dilakukan oleh beberapa bakal calon Kepala Desa Dinjo yaitu pertama merawat ketokohan yaitu dengan cara menumbuhkan citra baik dari diri bakal calon kepada masyarakat melalui pembangunan, maupun kesejahteraan masyarakat,
kedua memantapkan kelembagaan yaitu dengan memberikan fasilitas secara lengkap kepada para kader serta adanya money politic di dalamnya.Ketiga menyusun pesan persuasif yaitu dengan menyampaikan pesan persuasif dengan menyampaikan pesan ingin mengoptimalkan kinerja perangkat desa, memaksimalkan pelayanan, maupun kesejahteraan masyarakat. Keempat memilah dan memilih media yaitu dengan menggunakan media berupa baliho dan poster. Kelima menciptakan kebersamaan yaitu dengan melakukan kunjungan kerumah-rumah warga dan kepala desa (open house). Dalam pantauan ini ada faktor yang mempengaruhi strategi komunikasi politik masing-masing bakal calon kepala desa yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung seringkali dianggap sebagai hal-hal yang membantu calon kepala desa dalam strategi komunikasi politik seperti mempunyai dana yang cukup untuk kampanye, serta figur yang dikenal baik dan mempunyai latar belakang yang bagus. Sedangkan faktor penghambat dianggap sebagai kendala dalam menjalankan strategi tersebut, seperti dana yang tidak memadai serta masyarakat yang sulit ditebak.,(Liputan Tibo SuaraIndonesia)