Suaraindonesia1, Pohuwato - Anggota Legislatif (Aleg), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Provinsi Gorontalo, Hj. Sintje Kadji, menyoroti kasus dugaan pemukulan terhadap ibu hamil yang terjadi di Desa Taluduyunu, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato.
Sintje menuturkan sebagai seorang ibu, dirinya sangat menyayangkan tindakan yang diluar batas kewajaran dan tidak berperikemanusiaan. Apalagi korban adalah seorang ibu yang sedang mengandung tujuh bulan.
"Seorang ibu yang mengandung tujuh bulan di perutnya dapat diperlakukan seperti itu. Apakah anda tidak lahir dari seorang ibu, itu sangat menyayat hati. Saya nangis karena saya ingat betapa susahnya seorang ibu melahirkan," tutur Sintje, sambil berlinang air mata, usai melakukan Reses di Desa Taluduyunu, Selasa (16/11/2021).
"Kasihan dipukul seperti itu, ditarik seperti itu, dimana nurani kalian. Saya bicara sebagai seorang ibu," tegasnya.
Aleg Komisi IV dapil Kabupaten Boalemo - Pohuwato ini juga menekankan kepada pihak penegak hukum agar dapat menjalankan proses hukum dengan adil.
"Penegak hukum tegakkanlah hukum secara adil, karena di dunia kita bisa berbuat semena-mena tapi di akhirat ada Allah SWT yang akan menghakimi kita sendiri," kata Sintje.
Sebagai seorang ibu, dirinya juga meminta pihak Komnas Perlindungan Perempuan dan Anak agar dapat menuntaskan permasalahan yang menimpa seorang ibu hamil yang ada di Kabupaten Pohuwato.
"Kepada Komnas Perlindungan Perempuan dan Anak, tolong tuntaskan masalah ini. Seorang ibu yang hamil tujuh bulan ditarik-tarik seperti itu," harap Sintje.
Lanjutnya, "Saya sebagai seorang ibu tidak akan menerima itu dan saya minta kepada kalian (Komnas PPA), kita sama-sama berjuang untuk kebenaran demi melindungi seorang ibu yang diperlakukan seperti itu," tandasnya.
Usai melaksanakan Reses bersama masyarakat Desa Taluduyunu, Kecamatan Buntulia. Aleg DPRD Provinsi Gorontalo ini kemudian mengunjungi perempuan yang diduga menjadi korban pemukulan dirumahnya, untuk mendengarkan secara langsung kejadian yang menimpa dirinya.
Abd.