BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

SOSIALISASI KAMPANYE KESADARAN ASF DAN PRAKTIK BETERNAK BABI YANG BAIK .



Tambolaka - Suaraindonesia1, Sosialisasi Kampanye Kesadaran ASF khususnya di tingkat kabupaten Sumba Barat Daya yang dihadiri sejumlah pengusaha babi maupun peternak babi ditingkat kabupaten Sumba Barat Daya merupakan upaya membangkitkan kembali kesadaran masyarakat untuk berternak babi dalam rangkah pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya bagi para peternak babi serta mendukung pemulihan dan peningkatan populasi ternak babi di Sumba Barat Daya .


Dengan upaya tersebut yang ditempuh pemerintah daera kabupaten Sumba Barat Daya pada sejumlah perwakilan peternak babi maupun pengusaha dari masing-masing wilayah se-kabupaten Sumba Barat Daya guna mendukung pemulihan serta peningkatan populasi ternak dengan tema "" kampanye kesadarn ASF dan praktek beternak babi yang baik ""  difasilitasi oleh promoting rural income Through  support for markets in agreculture ( PRISMA ) .  Hal ini adalah edukasi penyakit demam babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) dan metode inceminasi buatan atau kawin suntik babi serta pengenalan Produk pakan dan kesehatan hewan .



Gelar sosialisasi tersebut yang berlangsung di Aula kantor bupati Sumba Barat Daya tertanggal 13 juli 2023 yang di hadiri sejumlah perwakilan masyarakat , baik peternak babi itu sendiri maupun pihak pengusaha babi yang ada di seputar SBD secarah resmi di buka oleh Fransiskus M.Adi Lalo sebagai sekretaris daera kabupaten Sumba Barat Daya .


Patricius Usmofeni sebagai prociat manejer provinsi NTT dalam sambutannya menyampaikan bahwa kehadiran di kabupaten Sumba Barat Daya adalah dalam rangkah memberikan sosialisasi Kampanye Kesadaran ASF dan praktek beternak babi yang baik dalam rangkah mendukung pemulihan sektor babi berdasarkan hasil kerjasama pemda SBD dan lembaga Prisma melalui dinas peternakan dan kesehatan hewan SBD dan juga beberapa mitra swasta di SBD .



Maksud dan tujuan kegiatan ini menurutnya adalah untuk memberikan sosialisasi dan edukasi bagi peternak babi sekaligus mengajak para stekholders di SBD guna membahas beberapa hal yang penting antara lain adalah bagaimana melakukan praktek yang sesuai untuk diterapkan peternak di SBD dan bagaimana meningkatkan produktifitas babi lewat pemberian jenis dan dosis pakan yang baik disinfektan guna pencegahan virus dan juga kegiatan ini adalah kelanjutan dari kegiatan-kegiatan serupa dari prisma pada beberapa wilayah di NTT . Dan prisma adalah salah satu program yang dapat bekerjasama antara pemerintah pihak kementerian dan fokus untuk menghasilkan produk yang baik , ungkapnya .


Selanjutnya Fransiskus M.Adi Lalo sebagai sekretaris daera kabupaten Sumba Barat Daya dalam sambutannya menyampaikan bahwa sosialisasi Kampanye ASF merupakan hasil kerjasama antara PRISMA dan pemda SBD tentang penyakit babi yang merupakan salah satu penyakit babi yang sangat menular secarah langsung maupun tidak langsung yang dapat mengakibatkan kematian ternak babi secarah masif di SBD dan menyebabkan kerugian para pengusaha .



Menurutnya bahwa firus babi seebuah bencana yang datang bersamaan dengan pandemi C19 di tahun 2019 dan ini sebuah bencana yang sangat mengerikan dan pemerintah merasa kehilangan untuk mengatasi dua faktor ini hingga masyarakat sangat gelisah ketika kabupaten SBD di serang oleh dua bentuk faktor penyakit yakni C19 dan ASF sehingah pemerintah sangat kewalahan menghadapi berbagai fungsi saat itu .


Oleh karena itu dengan kehadiran PRISMA hari ini dikabupaten SBD dalam rangkah mensosialisasikan ASF dalam hal mengantisipasi penyebaran virus ASF . Dan Populasi ternak babi di NTT cukup tinggih dengan tak luput dari serangan ASF dengan capaian 70-80 % kematian ternak babi .



Masyarakat SBD belakangan hampir 100% memelihara babi namun karena serangan virus hinggah saat ini kami belum menemukan cara yang tepat mengatasi masalah ASF sehinggah dengan kehadiran PRISMA di SBD menjadi salah satu kontribusi yang positif untuk pemerintah SBD dan memberikan nilai tambah bagi peternak babi dan bagi pengusaha babi di SBD sehingga kondisi traumatik yang di alami oleh masyarakat SBD belakangan hampir 100% memelihara babi namun karena serangan virus hinggah saat ini kami belum menemukan cara yang tepat mengatasi masalah ASF sehinggah dengan kehadiran PRISMA di SBD menjadi salah satu kontribusi yang positif untuk pemerintah SBD dan memberikan nilai tambah bagi peternak babi dan bagi pengusaha babi di SBD sehingga kondisi traumatik yang di alami oleh masyarakat SBD belakangan agar dapat dipulihkan serta masyarakat kembali berniat memelihara babi karena pencekalan oleh dinas terkait terus dilakukan dan inilah yang dikatakan kerja kaloborasi pemda bersama elemen lainnya sehinggah terus dilakukan dukungan agar mengahasilkan yang baik serta kehadiran Prisma di SBD agar lebih memberi dampak baik,positif untuk peternak babi di SBD , ungkapnya 


Agustinus Pandak sebagai kepala dinas peternakan dan kesehatan hewan kabupaten Sumba Barata Daya dalam sambutannya menyampaikan bahwa tidak hanya penyakit ASF saja yang menjadi dapat melemahkan ekonomi masyarakat khususnya pada sektor peternakan babi tetapi ada juga penyakit lain yang menular dan dapat merusak sendi kehidupan atau peningkatan ekonomi masyarakat , dan dengan adanya beberapa penyakit tujuan beternak belum maksimal serta keamanan dan kenyamanan ternak masih sering tergangguh, ungkapnya .




Ditambahkan bahwa permasalahan-permasalahan sebelumnya di atas 80 % produk peternak fi kabupaten SBD dan strategis peternak mestinya mendukung visi dan Misi daera khususnya di SBD dimana visi tersebut adalah terwujudnya SBD yang mampu dan berkualitas serta Daya saing demi kesejahteraan .



Kemudian MISI menurutnya adalah mewujudkan SBD yang maju dan berkualitas, mendukung sarana dan prasarana serta mewujudkan tata kelola secarah otomatis,akuntansi dan bersih demi mewujudkan masyarakat SBD sejahtera yang didukung dari sarana dan prasarana .


Oleh karena itu tugas dan fungsi dinas peternakan dan kesehatan hewan kabupaten SBD adalah memiliki tugas dan fungsi serta mental dalam menjalankan segala tugas dalam hal ini adalah mensukseskan segala yang merupakan gawe dinas terkait sehingga mewujudkan masyarakat yang sejahtera oleh Daya dukung sarana dan prasarana dengan penyediaan segala alat agar dapat mengoptimalkan Puskeswan sebagai ujung tombak pelayanan,pembinaan dan pendampingan,pengawasan dengan berbagai sistim yakni memperkuat tim pengawasan tentang pengelolaan produk ternak agar meningkat mutu dan kualitas ternak serta gangguan ASF yang masif terus di tekan , serta menyampaikan bahwa data rekapan penyakit ASF di SBD dari tahun 2021 sebanyak 179 ekor kasus ASF , tahun 2022 sebanyak 115ekor kasus ASF hinggah 2023 tepatnya 10 juli sudah mencapai 154 ekor kasus ASF dan untuk SBD kasus ASF masih sangat masif, tambahnya .


Hadir pada kegiatan Sosialisasi Kampanye Kesadaran ASF di tingkat kabupaten Sumba Barat Daya adalah Johanis Ngongo sebagai ketua partai HANURA tingkat kabupaten SBD juga sebagai Narasumber, sejumlah kepala desa se-SBD,para dokter hewan , masyarakat dan insan pers.

Eman Ledu ,Tibo

« PREV
NEXT »