Pati,Suaraindonesia1.Rencana pendirian Gereja Katolik yang ada di Desa Sendangrejo Kecamatan Tayu Kabupaten Pati menjadi polemik dan menui protes warga setempat.Pasalnya Rencana pembangunan Gereja Katolik tersebut sudah pernah di lakukan sosialisasi dan mediasi di pendopo Kecamatan Tayu, dan di tolak oleh warga karena ada indikasi tidak Sesuai degan peraturan yang ada.
Menurut pengakuan salah satu warga yang enggan di sebut namanya sekitar 1 tahun yang lalu, dari 60 warga yang dimintai tanda tanggan bahwa tempat tersebut untuk Apotik dan poliklinik, setelah tau tidak Sesuai akhirnya warga mencabut semua tandatanggannya dan menolak kalau mau di bangun gereja Katolik, karena tidak Sesuai dan berdekatan sudah ada Gereja yang sama dalam satu Desa. terang warga.
Setelah hampir 1 tahun akhirnya dari pihak Gereja mengulangi dan meminta pihak Desa Sendangrejo untuk memfasilitasi tempat untuk mengundang masyarakat baik dari tokoh masyarakat,tokoh agama,dan berbagai eleman masyarakat untuk sosialisasi terkait permohonan akan di bangunya Gereja tersebut.(13/6/2024)
Yang dihadiri oleh (Forkopimca)
Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan
Tayu Kabupaten Pati.
Dalam sosialisasi tersebut warga tetap menolaknya, bukan menolak untuk beribadah tapi menolak untuk mendirikan Gereja tersebut."kami tidak menolak untuk beribadah tapi menolak untuk di bangunya Gereja Katolik tersebut karena menurutnya dalam
daftar Pendukung dari warga sekitar minimal 60 orang tersebut banyak indikasi yang tidak Sesuai ,bahkan dari warga sekitar sudah menolaknya dan sempat mengirim surat penolakan untuk pendirian Gereja tersebut yang di kirim di FKUB,KES BAG POL, PJ BUPATI dan salah satu ormas yang ada di Pati". terang Utawi.
"Dirinya juga menambahkan jangan sampai ada indikasi intimidasi dari pihak manapun karena masyarakat mempunyai hak untuk menolak karena di nilai kurang Sesuai dalam proses awal mau di dirikanya".terangnya.(tr)
