SBD,SuaraIndonesia1.Com -Keluhan tokoh masyarakat terkait pemasangan jaringan listrik didesa Mawo Dana yang dikeluhkan belum lama ini terutama tentang sejumlah tiang listrik yang dianggap terbengkalai dan tentang kabel listrik 350 meter yang berhenti diLogo Uwe desa Wee Limbu kecamatan Sumba Barat Daya yang belum tersambung diDesa Mawo Dana tepatnya di Eru Naga,kini pada pertengahan bulan september 2024, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur melalui Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Sumba menindaklanjuti pemasangan jaringan listrik ditanah Pyawu kecamatan wewewa Timur.
Yohanes Dappa Roka sebagai tokoh masyarakat kepada tim media ini mengatakan kalau pekerjaan pemasangan jaringan listrik tersebut yang sudah dikeluhkannya akibat belum tersambung secarah maksimal,agar dikerjakan sesuai dengan mekanisme dan sesuai harapan kita bersama demi sebuah kesejahteraan masyarakat,sebutnya.
Dan juga walau kami masyarakat keluhkan karena secarah defakto sepertinya membuai rasa kecewa hinggah terpublikasi , Dengan sepak terjang pihak PLN ( persero ) Unit Induk Wilayah NTT melalui Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan ( UP2K ), saya bersama masyarakat memberi apresiasi atas keberberhasilan akses listrik di 4 lokasi di tanah Marapu terutama ditanah mata pyawu desa Wee Limbu dan desa Mawo Dana kecamatan Wewewa Timur Sumba Barat Daya Nusa Tenggara Timur ( NTT ).
Desa-desa yang berhasil posisinya dusun IV, Desa Puu Mawo, Kecamatan Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Desa Mawo Dana, Kecamatan Wewewa Timur dan Desa Kadu Eta Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya serta Desa Laindeha, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur.
Pelaksanaan commissioning test dilakukan bersama-sama dengan mitra pelaksana pembangunan jaringan listrik desa dan PLN UP2K Sumba serta PLN UP3 Sumba (ULP Sumba Timur, ULP Sumba Barat, dan ULP Sumba Barat Daya).
Pembangunan jaringan listrik yang tengah dilanjutkan pihak PLN ( Persero ) sepanjang 20 kilometer sirkuit (kms) jaringan tengangan menengah (JTM), 18 kms jaringan tegangan rendah (JTR), dan 4 gardu distribusi, saat ini ditanah Pyawu tengah berlanjut kegiatan tersebut.
Untuk Desa Laindeha dilakukan komisioning test bertahap, masih terdapat 8 kms JTM, 1 unit gardu dan 3 kms JTR yang masih dalam pembangunan..Oleh karena itu, Dusun-dusun yang sudah terlistriki dapat segera melakukan proses pasang baru listrik agar masyarakat dapat menikmati listrik sampai di rumah.
Masyarakat juga dapat ketahui bahwa Secara bertahap PLN memberikan akses listrik ke desa atau dusun yang belum terjangkau infrastruktur kelistrikan. Bukan hanya prestasi atas desa atau dusun terlistriki yang kami lihat, tetapi juga nilai kebermanfaatan terhadap masyarakat setempat yang dapat meningkatkan perekonomian dan pendidikan, ujar Alex.
SeMasyarakat SeMasyarakat di setempat menyampaikan selain membantu para petani mengolah hasil bumi yang diperoleh, adanya listrik yang masuk ke desa sangat membantu anak anak yang masih sekolah untuk belajar dimalam hari maupun masyarakat umum yang beraktifitas dimalam hari dan masyarakat yang menyampaikan rasa bersyukur karena dapat lebih efisien dan fleksibel dalam menjalankan pekerjaannya.
Sebelumnya kami tidak bisa melanjutkan pekerjaan atau aktifitas dimalam hari, setelah listrik masuk di desa kami pekerjaan dapat dilanjutkan pada malam hari untuk memenuhi kebutuhan kami, ungkap beberapa masyarakat maupun salah tokoh masyarakat peduli penerangan.
PLN terus berkomitmen secara bertahap memberikan akses listrik ke desa atau dusun di Nusa Tenggara Timur. Sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) ke-7 yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memastikan akses energi yang terjangkau, andal, dan berkelanjutan bagi semua.
**** Eman Ledu ****
( SuaraIndonesia1.Com ).