WeePeddi,Suku Katoda, SuaraIndonesia1.Com - Ingin tahu upacara adat apa saja yang ada di Sumba Barat Daya ? Simak artikel berikut ini beserta tujuan diselenggarakannya.
Secara Global Indonesia memiliki beraneka ragam pakaian adat, tradisi, hingga upacara adat unik yang banyak menarik mengundang perhatian para wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menyaksikannya.
Upacara adat menjadi kekayaan budaya yang diadakan secara turun-temurun sesuai denga
n kepercayaan masyarakat setempat. Tradisi upacara adat atau ritual sakral ini terdapat di daerah-daerah Indonesia dari Sabang hingga Merauke.
Dikabupaten Sumba Barat Daya juga tak kala melaksanakan adat dengan beberapa tujuan upacara adat yang menarik beserta tujuan diselenggarakannya:
Hari ini di WeePeddi desa Raba Ege Kecamatan Wewewa Barat Sumba Barat Daya terselenggara Upacara Adat.
Upacara adat tersebut ddi selenggarakan oleh Paulus Ngongo Malo sebagai keluarga besar suku Katoda.
Adapun tujuan di adakan upacara tersebut adalah Pengatapan Rumah besar suku Katoda. yang dipercaya oleh suku Katoda sebagai bentuk ritual untuk menyempurnakan jenazah kembali ke Sang Pencipta.
Upacara ini walau lewat pengatapan rumah besar dengan persembahan tarian serta tarian adat yang berlangsung didepan rumah besar yang akan di atap tetapi menjadi simbol untuk menyucikan roh orang yang telah meninggal. Tujuannya untuk mengirimkan jenazah ek kehidupan mendatang.
2. Upacara yang diwarnai dengan Tarian keliling dimana melibatkan penari kawula mengartikan dalam upacara tersebut : adalah pertanda bahwa keluarga melakukan penjemputan para tamu undangan yang menghadiri upacara tersebut walau pengatapan rumah besar.
Ritual ini dimaksudkan untuk mengantarkan para tamu undangan yang berdatangan untuk mengambil bagian pada tempat yang telah disiapkan oleh keluarga.
3. Upacara selanjutnya setelah para tamu undangan sudah hadir semuanya, akan dilanjutkan dengan acara Ritual persembahan dengan penyembelian hewan Ayam dan hewan Babi...
Tradisi ini menjadi ajang berkumpul warga dan menjadi solidaritas kebersamaan masyarakat SBD terutama suku Katoda Lobo.Tidak hanya itu pesta tersebut menjadi ungkapan saling memaafkan antar warga dan perdamaian antar keluarga suku Katoda Lobo, sebut Paulus.
Upacara adat ini dilakukan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Hal ini dikarenakan anugerah hasil persatuan tujuh beersaudara dimana sejak 2019 meninggalnya Kakek dari Paulus Ngongo Malo dan enam saudaranya , rumah besar Suku Katoda pada kondisi tidak layak yang berakibat ketujuh bersaudara membongkar dan mendirikan walau ukuran kecil,terang Paulus.
Selanjutnya Paulus menyebutkan kalau dari kondisi rumah yang tidak layak sebagai rumah besar suku Kaatoda , akhirnya di tahun 2018 kami tujuh bersaudara bersepakat hinggah berdirikan rumah besar suku Katoda hinggah rampung dan dalam beberapa tahun terabaikan untuk melakukan ritual , kata Paulus.
Sehingga di tahun 2024 tepatnya bulan November 08/11/2024 kami keluarga Katoda Lobo melaksanakan sebuah acara adat dimana secarah keseluruhan kami melakukan pengatapan rumah besar yang berada dikampung WeePeddi ,Raba Ege kecamatan wewewa Barat SBD.
Juga ritual ini sekaligus sebagai penghormatan kepada leluhur yang diyakini senantiasa melindungi mereka dari malapetaka,ungkap Paulus.
Menurut Paulus,Tradisi atau acara adat ini wajib dilakukan bagi kami dari tujuh bersaudara dalam menjalani kebersamaan ini mulai dariJari menjadi simbol kerukunan, kesatuan, dan kekuatan dalam melakukan suatu pekerjaan.
Satu sama lain saling membantu dan melengkapi sehingga terjadi harmonisasi dalam hidup dan kehidupan. Jika salah satu hilang, maka hilanglah komponen kebersamaan dan berkuranglah kekuatan,jelas Paulus.
Upacara ini, merupakan upacara sebagai ucapan rasa syukur terhadap rezeki yang diberikan Tuhan pada kami sujud Katoda Lobo Umumnya.
Tidak hanya itu, upacara ini juga bisa dilakukan saat seseorang mendapat kebahagiaan atau rahmat dan juga terlepas dari suatu musibah yang menimpa,tutupnya Paulus.
**** Eman Ledu ****
( SuaraIndonesia1.Com ).