BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

PHTC Kemenkes Di RSUD Reda Bolo Bukan Lagi Wacana, Quick Win Peningkatan Kualitas RSUD Mulai Dijalankan



Sumba Barat Daya, SUARAINDONESIA1 -- Penjabat Bupati Sumba Barat Daya dalam sambutan mengawali kunker Kemenkes RI yang diimplementasikan dengan peletakan batu pertama pembangunan Infrastruktur untuk RSUD Reda Bolo , menyampaikan Terimakasihnya kepada bapak Presiden karena pembukaan kegiatan ( PHTC ) adalah yang pertama di. Indonesia serta yang perta di rumah sakit Reda Bolo Sumba Barat Daya dan ini merupakan sebuah penghargaan yang sangat luar biasa lewat mentri kesehatan,sebutnya.


Kemudian disampaikan laporannya bahwa terkait dengan Sumba Barat Daya baru terbentuk di tahun 2007 pemekaran dari kabupaten Sumba Barat dan usia kabupaten SBD hampir 18 tahun,sebutnya . Luas wilayah SBD : 1.45,32 km,yang merupakan dari bagian provinsi NTT.  jumlah kecamatan ada 11 dan 2 kelurahan serta 173 desa dengan penduduk 3.22,73 jiwa ( Data tahun 2024 ).


Kemudian terkait dengan masalah kesehatan, disampaikan kalau bahwa SBD sudah mencapai 18 persen karena benar benar patuh terhadap aturan yang telah ditetapkan ( tahun 2023 17 persen dan ditahun 2024 sudah 18 persen ). Perihal tentang pelayanan kesehatan disebutkan pula bahwa di SBD terdapat 2 Rumah Sakit : Rumah Sakit Karitas ( tertua ) terbntuk sebelum adanya RSUD Reda Bolo dan Rumah Sakit Reda Bolo . jumlah Puskesmas ada 16 dan 36 puskesmas pembantu, 16 puskesling , 4 Balai pengobatan serta dari 16 Puskesmas punyai rawat inap dan yang lainnya belum, sebutnya.



Kemenkes RI, Gunadi Sadikin di dampingi staf kepresidenan, Letjen TNI ( PURN ) A.M Putranto dalam sambutan menyampaikan bahwa bapak Presiden Prabowo sengaja menambah anggaran untuk saya Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau Quick Win Presiden Prabowo Subianto adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pratama Reda Bolo mulai diimplementasikan melalui peletakan batu pertama pembangunan infrastruktur untuk RSUD Reda Bolo, Kabupaten Sumba Barat Daya, Prrovinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT ) pada Jumat (17/01/2025.


Quick Win ini sebutnya, merupakan salah satu dari tiga program prioritas yang harus dijalankan oleh Kemenkes. 


Dua program lainnya adalah Pemeriksaan Kesehatan Gratis dan Pengentasan Tuberkulosis (TBC) bagi masyarakat atau pasien.


Selanjutnya Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, RSUD Reda Bolo akan ditingkatkan dari tipe D menjadi tipe C, sehingga RS ini akan memiliki fasilitas yang lebih baik, dan pasien dengan kasus yang lebih serius bisa langsung ditangani tanpa harus dirujuk ke rumah sakit di Jakarta dan kabupaten atau provinsi,sebutnya.


Menurutnya, Pasien tidak perlu dikirim ke Kupang. Rumah Sakit ini bisa melayani masyarakat dengan lebih baik dan sembuh, kata Menkes Budi.


Rumah Sakit Tipe C diwajibkan memiliki dokter spesialis dasar, seperti spesialis penyakit dalam, bedah, kebidanan, dan anak. 


Kehadiran tenaga spesialis ini, memungkinkan penanganan kasus medis yang lebih kompleks langsung di lokasi, tanpa perlu merujuk pasien ke rumah sakit dengan tingkat pelayanan lebih tinggi.


Selain itu, Rumah Sakit Tipe C akan dilengkapi dengan fasilitas modern, seperti ruang operasi (OK), ICU, NICU, laboratorium lengkap, dan peralatan radiologi canggih.


Hal ini untuk meningkatkan kemampuan diagnostik sekaligus memperkuat pelayanan kesehatan di daerah dengan fasilitas dan tenaga medis yang memadai, Rumah Sakit Tipe C juga berperan sebagai penghubung penting dalam sistem rujukan, sehingga dapat mengurangi beban rumah sakit besar dan mempercepat akses pelayanan bagi masyarakat.


Disebutkan bahwa Pengembangan RSUD Reda Bolo mencakup pembangunan gedung tiga lantai dengan kapasitas 100 tempat tidur, fasilitas ICVCU, Intermediate, KRIS, VIP, ICU, PICU, HCU, ruang operasi modern, cathlab, laboratorium lengkap, poliklinik, serta peralatan canggih lainnya,terangnya.


Quick Win peningkatan kualitas dan kapasitas RSUD ini mencakup RSUD di 66 kabupaten/kota wilayah terpencil, perbatasan, dan kepulauan.


Sebanyak 32 RSUD akan ditingkatkan pada tahun  2025, sementara 34 lainnya pada tahun 2026. Proses peningkatan kapasitas RSUD Reda Bolo ditargetkan selesai pada Desember 2025.


Selain infrastruktur, Kemenkes juga fokus pada ketersediaan sumber daya manusia. Program beasiswa dan fellowship disiapkan untuk mencetak dokter spesialis lokal yang akan mengabdi di daerah asalnya.


“Kami membuka beasiswa afirmasi bagi dokter muda agar dapat mendukung kebutuhan rumah sakit di daerah terpencil,” tambah Menkes.


Kepala Staf Kepresidenan, Letjen TNI ( PURN ) A.M.Putranto yang turut serta dalam peletakan batu pertama menyampaikan dukungan penuh trrhadap Program ini.


Dikatakan kalau peningkatan kapasitas Rumah Sakit di Reda Bolo adalah langkah nyata untuk memastikan seluruh rakyat indonesia terutama di wilayah terpencil dapat merasakan manfaat dari layanan kesehatan berkualitas.


Ini adalah bukti komitmen pemerintah untuk mempercepat perbaikan pelayanan kesehatan secarah merata, terangnya kepada sejumlah media dalam jumpa Pers usai peletakan batu pertama.


**** Eman Ledu ****

( SUARAINDONESIA1.COM ).

« PREV
NEXT »