SBD, SUARAINDONESIA1.COM -- Bupati Sumba Barat Daya (SBD), Ratu Ngadu Bonnu Wulla, mengapresiasi aksi yang dilakukan oleh mahasiswa GMNI dan PMKRI. Beliau berharap agar mahasiswa tetap menjaga idealisme dan berada di garis perjuangan. ia juga mengungkapkan bahwa dirinya adalah senior kalian. Tetapi saya tidak mau jika saya mengambil kebijakan yang salah, Mahasiswa jangan membela saya. Namun saya minta agar mahasiswa : Jadilah garda terdepan untuk membela kepentingan masyarakat, ungkapnya.
Ada kebijakan yang salah dari pemerintah, silahkan mahasiswa Demo setiap hari, tidak jadi masalah demi dan untuk membangkitkan kesadaran dan keberpihakan pemerintah kepada masyarakat Sumba Barat Daya.
Bupati menegaskan bahwa kami hadir di sini bukan untuk Duduk duduk tetapi kami hadir untuk bekerja melayani masyarakat, serta saya berterima kasih mahasiswa hadir saat ini dan saya minta agar lebih banyak agar mahasiswa datang lebih banyak lagi, karena dengan jumlah yang banyak, menyadarkan kami dalam hal ini, mungkin ada yang kami lupakan, ada hal yang belum sempat kami pikirkan, dengan gerakan yang mahasiswa lakukan bisa membangkitkan semangat kami untuk lebih extra berpikir bagaimana mencari solusi masyarakat, tegasnya ( 6 Mey 2025 ).
Bupati SBD menganggap bahwa aksi mahasiswa dapat membuat pemerintah lebih memperjuangkan kepentingan masyarakat.
Bupati SBD juga menyatakan bahwa dirinya akan menindaklanjuti tuntutan mahasiswa terkait dengan aspirasi tentang pasir. Beliau mengakui bahwa dirinya saat ini terkendala pasir sehingga berbagai bangunan belum terlaksana.
Bupati SBD juga menjelaskan bahwa terdapat dua sistem yang digunakan untuk menyelesaikan masalah galian C, yaitu solusi jangka pendek dan jangka panjang. Dan sebelum mahasiswa datang, sebelumnya saya sudah bergerak. Dan juga agar kita dapat ketahui bahwa saya barusan dua bulan bekerja, sebutnya.
Terkait dengan masalah pasir, kami sudah lakukan upaya serta sudah ada solusi dalam hal ini: Solusi jangkah pendek dan Solusi jangkah pendek, ungkapnya.
Namun Soolusi yang kami ambil sebut Bupati, Harus kami lakukkan. Koordiinasi dengan pemerintah provinsi juga. Dan terkait Solusi jangkah pendek ungkap bupati, kami memberikan ijin satu titik lokasi tempat pengambilan pasir karena kita tidak mempunyai tambang pasir : untuk apa ? - untuk kebutuhan rumah, Kubur, pembangunan Rumah ibadah tetapi itupun kami batasi, sebut Bupa.
Karena berbicara terkait bangunan tentunya menggunakan pasir Kali dimana dampaknya akan menambah struktur. Dan sebentar lagi saya ke Provin untuk bertemu dengan Gubernur ( minta Dedkresi ) dalam hal ini bagaimana keputusan untuk mengambil salah satu lokasi sebagai tempat pengambilan pasir di Kabupaten Sumba Barat Daya. Itupun masih jangkah pendek karena lingkungan kita sudah rusak. Setelah saya kembali dari Provinsi, saya akan rapat forkopimda meminta edaran Bupati kepada masyarakat, tandasnya.
Kemudian kaitan jangkah panjang : Pemerintah Kabupaten SBD sudah merenakan kerjasama dengan Kabupaten luar seperti Kabupaten Kupang dan Ngada untuk Mendatangkan pasir dan melakukan MOY. Saat ini kami sementara siapkan kapal Copgam yang mengantar pasir dan setelah pasir sudah berada di kabupaten SBD, masyarakat silahkan beli serta dapat kita ketahui bahwa tidak ada keterlibatan pemda hal menjual tetapi ada pihak ketiga yang kita minta ( mendistribusikan kepada masyarakat. Dan yang menjadi catatan kami pemda, bahwa harga pasir yang kita kerjasamakan antara daera, tidak boleh lebih dari harga pasir yang ada di Kabupaten SBD, tegas Bupati.
Bepati berharap agar solusi yang tepat dapat ditemukan untuk kepentingan masyarakat.
**** Eman Ledu ****
( SUARAINDONESIA1.COM ).