Gorontalo Utara – SuaraIndonesia1.com - Setelah resmi menjabat, Bupati Gorontalo Utara Thariq Modanggu langsung tancap gas menunaikan agenda kerjanya. Dalam pernyataannya kepada awak media, Bupati menyebutkan bahwa kunjungan ke Motinelo merupakan yang ketiga setelah pelaksanaan serah terima jabatan. Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda menyasar langsung titik-titik potensial Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Motinelo ini sudah yang ketiga setelah serah terima jabatan. Setelah itu turun di tiga lokasi yang terkait dengan PAD,” jelas Bupati Thariq
Ia menyampaikan bahwa sebelumnya dirinya telah melakukan kunjungan ke Pelabuhan Kwandang yang berfokus pada sektor perikanan, kemudian dilanjutkan ke Mini Ranch Tomilito, dan terakhir ke Motinelo yang memiliki konsep Holding peternakan.
“Sudah berkunjung di Pelabuhan Kwandang (perikanan), kemudian di Tomilito (Mini Ranch) di sana, dan yang terakhir di Motinelo ini dan di sini Holding,” sambungnya
Dari ketiga lokasi ini, menurut Bupati, terdapat sejumlah catatan penting yang harus menjadi perhatian untuk mendorong percepatan pemanfaatan sumber PAD.
“Dan kemudian di tiga tempat ini tentu memang ada beberapa catatan kita untuk mendorong percepatan pemanfaatan. Tujuannya adalah agar PAD yang dihasilkan dari tiga lokasi ini bisa lebih maksimal,” tutur Thariq
Secara khusus, saat berkunjung ke Mini Ranch di Tomilito, Bupati Thariq menyebut bahwa lokasi tersebut sangat cocok untuk pengembangan peternakan kambing. Bahkan, ia langsung menggagas konsep program “satu pegawai, satu kambing” yang masuk dalam agenda seratus hari kerjanya.
“Dan tadi kunjungan di Tomilito itu, di Mini Ranch itu, kita dapat tambahan konsep untuk seratus hari kerja setelah melihat lokasi cocok untuk pengembangan kambing dengan konsep satu pegawai satu kambing. Sehingga ini lebih mudah. Pertama, aparat ini ada investasi juga secara ekonomi. Tapi juga secara sosial bahwa hasil daripada kambing ini bisa dibagikan kepada masyarakat,” urainya
Untuk merealisasikan program tersebut, ia telah meminta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dinas Nakeswan) agar segera menyiapkan sistem pengelolaan yang melibatkan para pegawai sebagai investor.
“Maka dari itu kita minta kepada Kadis Nakeswan untuk mengatur sistemnya ini, baik itu partisipasi dari pegawai-pegawai menjadi investor,” kata Thariq (20/6/2025)
“Jadi pegawai di Gorut ini akan menjadi investor di situ. Kemudian nanti pengelolaannya seperti apa, bagi hasil juga seperti apa, dan partisipasi masyarakat juga seperti apa. Ini yang akan diatur,” tegasnya
Sementara itu, di lokasi Motinelo ini, Bupati Thariq menyampaikan rencananya untuk menjadikan tempat tersebut sebagai “hotel sapi”. Konsep ini mengusung layanan kesehatan dan pengelolaan sapi yang sistematis, sebelum sapi-sapi tersebut akan dilakukan pengapalan.
“Dan yang terakhir di tempat Holding ini rencananya akan ditempatkan menjadi ‘hotel’ sapi. Dan kenapa disebut sebagai hotel sapi karena intinya tempat ini akan melayani sapi. Dan begitu tiba di tempat ini, dalam kurung empat belas hari dan seterusnya akan diadakan pelayanan kesehatan dan lain-lainnya sehingga di saat sudah mau pengapalan sudah lebih sehat. Sehingga ini akan membantu nilai jual atau lebih (sapi), dan para pengusaha itu akan terbantu juga,” terang Thariq
Menutup rangkaian kunjungannya, Bupati Thariq menyampaikan bahwa ia sengaja mengundang sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menggelar rapat kerja di lapangan, bukan lagi di kantor. Ini sebagai bentuk akselerasi nyata program kerja awal kepemimpinannya.
“Dan yang terakhir, tadi sengaja saya undang OPD terkait dengan agenda seratus hari kerja. Kita akan adakan rapat di sini agar tidak akan rapat lagi di kantor tapi rapat di lapangan. Agar selama perjalanan saya dan Ibu Wakil Bupati ke Jatinangor ikut retret dan begitu kita kembali agenda seratus hari ini. lima hari ke depan sudah fix, perencanaan sudah siap,” tutupnya
Reporter: Opan Luawo