Gorontalo Utara - SuaraIndonesia1.Com, Wakil Bupati Gorontalo Utara, Nurjanah Hasan Yusuf, mengungkapkan keprihatinan serius terhadap lonjakan harga sejumlah komoditas pangan yang cukup signifikan di wilayahnya.
Hal ini disampaikannya dalam pertemuan dengan Bank Indonesia dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Gorontalo Utara.
Menurut Nurjanah, kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada periode sebelumnya mencapai 4,21%, yang menandakan adanya tekanan harga cukup besar di tengah masyarakat.
“Selanjutnya, pada bulan April hingga Juni, kita bersyukur karena terjadi pelonggaran tekanan harga. Bahkan IPH mengalami angka negatif di bulan Mei dan Juni, yang menandakan adanya penurunan harga di pasar,” ungkapnya.
Namun demikian, ia menyampaikan bahwa pada bulan Juni, IPH kembali menunjukkan angka spesifik sebesar 1,53%, yang menandakan adanya kenaikan harga ringan. Hal ini, menurutnya, perlu diwaspadai bersama.
“Kemarin cabai masih Rp40.000 per kilogram, hari ini sudah Rp100.000. Tomat, kemarin masih Rp5.000, sekarang sudah Rp30.000. Bawang, kemarin hanya Rp30.000, sekarang sudah Rp65.000,” paparnya, merujuk pada hasil inspeksi mendadak (sidak) langsung ke pasar bersama timnya.
Nurjanah menegaskan bahwa kondisi ini membutuhkan peran bersama, baik dari pemerintah daerah, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), maupun seluruh pemangku kepentingan, untuk terus menjaga stabilitas harga.
“Diperlukan koordinasi yang baik, kelancaran distribusi logistik, serta pelaksanaan langkah-langkah strategis demi memastikan harga tetap stabil dan tidak membebani masyarakat,” pungkasnya.
Hal ini menandakan wakil bupati gorontalo utara Nurjana Hasan Yusuf berkerja secara nyata untuk mensejahterakan masyarakat yang ada di gorontalo utara dengan cara berkarya nyata bukan berkarya kata, dan demi menjadikan gorontalo utara semakin Bercahaya.
Reporter: Opan Luawo