Gorontalo Utara – SuaraIndonesi1.com, Majelis Pembimbing Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Gorontalo Utara yang juga Bupati Gorontalo Utara, Thariq Modanggu, membuka dengan resmi Perkemahan Tingkat Kwartir Ranting Kecamatan Sumalata pada hari ini, 10 Agustus 2025, di halaman Kantor Camat Sumalata di lapangan Bulontio Barat.
Dalam sambutannya, Ketua Majelis Pembimbing menegaskan tentang esensi perkemahan pramuka sebagaimana tertuang dalam Dwisatya, Trisatya, dan Dasadarma adalah sebagai bagian dari upaya penyiapan kader-kader sumber daya manusia Indonesia yang akan melanjutkan estafet perjuangan.
"Oleh sebab itu perkemahan yang dilaksanakan dalam rangka memeriahkan memperingati Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka yang ke-64 ini sebagai sarana pendidikan, atau sarana edukasi, juga sarana hiburan dan permainan. Ketiga unsur ini yaitu pendidikan, kemudian permainan dan hiburan adalah tiga pilar dalam perkemahan yang sesungguhnya merupakan aktualisasi dari Dwisatya, Trisatya, dan Dasadarma," ujar Bupati Thariq.
Lebih lanjut, Ketua Majelis Pembimbing menegaskan pentingnya pengamalan nilai-nilai luhur tersebut di dalam kehidupan kepramukaan, lebih khusus dalam pelaksanaan perkemahan ini. Salah satu wujud konkret dari nilai-nilai luhur tersebut yang tertuang dalam Dwisatya, Trisatya, dan Dasadarma yaitu sinergitas dengan program yang sudah dicanangkan oleh Pemerintah Daerah, yaitu Gerakan Keluarga Surga Kasih Sayang.
"Sebetulnya nilai-nilai kepramukaan bukan hanya ditampilkan selama perkemahan, tapi dilaksanakan di rumah oleh anggota pramuka. Gerakan Keluarga Surga Kasih Sayang atau Gerak Suka Sayang terdiri dari tiga pilar, yaitu makan bersama keluarga, curhat di dalam rumah, dan wisata bersama keluarga. Itu adalah tiga bentuk aktualisasi nilai-nilai kekeluargaan di dalam rumah. Oleh sebab itu ini yang ingin diharapkan Bupati," tambahnya.
Di akhir sambutannya, Bupati Thariq menyampaikan bahwa dalam kegiatan ini diharapkan ada kesempatan menanam, karena Mopomulo ini sebagai gerakan yang juga sudah dicanangkan dalam agenda seratus hari pemerintahannya.
"Ini juga sudah menjadi proses pembiasaan bagi para generasi muda terutama peserta perkemahan untuk mulai terbiasa melakukan upaya penanaman, baik itu di halaman maupun di lahan-lahan kosong, dengan pepohonan yang bermanfaat terutama pohon-pohon buah. Dan diharapkan kepada pembina atau Bupati mengharapkan camat untuk melaporkan jumlah jenis dan jumlah tanaman yang ditanam pada bumi perkemahan ini," tutupnya.
Reporter: Opan Luawo