Gorontalo Utara - SuaraIndonesia1.com, Sejumlah tokoh masyarakat di Kecamatan Tolinggula menyampaikan aspirasi kepada Bupati Gorontalo Utara terkait dinamika pasca pelantikan Yamin Hantili sebagai Bate Lo Tolinggula.
Pelantikan tersebut berlangsung di Kantor Kecamatan Tolinggula pada 25 Agustus 2025, dan ditindaklanjuti dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) Perangkat Adat oleh Camat Tolinggula pada 5 September 2025.
Namun, proses tersebut tidak lepas dari polemik. mantan Bate Tolinggula disebut-sebut melakukan upaya meralat dan menghimbau agar SK Bate terpilih ditinjau kembali, dengan alasan adanya ketidaktahuan terhadap susunan personil adat yang telah diangkat oleh Bate Yamin Hantili.
Menanggapi hal itu, tokoh masyarakat Tolinggula, Effendy Bone, menegaskan bahwa hasil musyawarah adat atau Dulohupa sudah sah dan semestinya dihormati oleh semua pihak.
“Kami memohon kepada Bupati Gorontalo Utara untuk memerintahkan Camat Tolinggula agar tidak merubah SK maupun susunan personil adat yang telah disepakati melalui hasil Dulohupa. SK tersebut harus segera diserahkan kepada Bate terpilih dan jajaran perangkat adat,” ungkap Effendy Bone dalam keterangannya, Sabtu (6/9/2025).
Lebih lanjut, Effendy menyampaikan bahwa upaya untuk meninjau ulang keputusan musyawarah adat justru berpotensi menimbulkan kegaduhan serta mengurangi nilai sakral dari prosesi adat itu sendiri.
“Hasil Dulohupa adalah keputusan bersama yang mencerminkan kearifan lokal masyarakat Tolinggula. Kami berharap pemerintah daerah segera menindaklanjuti aspirasi ini demi menjaga marwah adat, persatuan, dan keharmonisan budaya di daerah,” tambahnya.
Melalui pernyataan resmi ini, masyarakat Tolinggula berharap Bupati Gorontalo Utara dapat mengambil langkah cepat agar tidak terjadi polemik berkepanjangan di tengah masyarakat, sekaligus memastikan keberlangsungan adat dan budaya tetap terjaga sesuai amanah leluhur.
