BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

KETUA UMUM HMJ SEJARAH UNG KLARIFIKASI FAKTU DI BALIK FOTO BERSAMA ALMARHUM JAKSEN


GORONTALO, suaraindonesia1.com – Farwan Manoppo, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sejarah Universitas Negeri Gorontalo (UNG), memberikan klarifikasi resmi terkait foto dirinya bersama Almarhum Mohammad Jaksen yang beredar luas di media sosial. Foto tersebut dinilai menciptakan narasi yang menghubungkannya dengan tragedi meninggalnya Jaksen usai mengikuti kegiatan Pendidikan Dasar (Diksar) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala).


Dalam pernyataannya, Farwan menjelaskan bahwa foto tersebut diambil usai acara pembukaan kegiatan Diksar Mapala, bukan selama rangkaian pelatihan inti. Kehadirannya pada acara tersebut semata-mata sebagai undangan resmi dalam kapasitasnya sebagai Ketua HMJ Sejarah UNG.


“Kebetulan Almarhum merupakan adik tingkat (junior) saya di jurusan yang sama. Foto itu diambil secara spontan dalam momen silaturahmi, tanpa ada kaitannya dengan kegiatan Diksar yang kemudian berlangsung,” tegas Farwan, menegaskan bahwa tidak ada keterkaitan antara dirinya dengan kejadian meninggalnya Jaksen.



Lebih lanjut, Farwan menyampaikan kekecewaan dan kecamannya terhadap oknum-oknum yang menyebarkan foto tersebut dengan memberikan lingkaran pada dirinya dan Ketua Umum Mapala, serta membubuhi narasi yang menyesatkan. Ia menilai hal tersebut merupakan bentuk fitnah dan provokasi yang dapat menyesatkan opini publik.


“Saya meminta kepada semua pihak, khususnya yang menyebarkan foto dengan narasi tidak benar, untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi. Tindakan itu seolah-olah menjadikan saya tersangka dalam tragedi ini, yang jelas-jelas tidak benar,” imbuhnya.


Di luar masalah klarifikasi, Farwan menyampaikan rasa simpati dan duka cita yang mendalam atas peristiwa meninggalnya Mohammad Jaksen. Ia menyatakan bahwa peristiwa ini sangat memukul seluruh civitas akademika Universitas Negeri Gorontalo.


“Ajang pengkaderan seharusnya menjadi ruang untuk membentuk karakter dan memperkenalkan nilai-nilai organisasi, bukan malah mengambil nyawa peserta. Ini harus menjadi evaluasi mendalam bagi setiap organisasi kemahasiswaan di kampus untuk lebih berhati-hati dan memprioritaskan keselamatan dalam setiap kegiatan, agar tragedi serupa tidak terulang di masa depan,” pungkas Farwan menutup pernyataannya. 

(Rep/JO)

« PREV
NEXT »