Menurut keterangan yang diperoleh, kejadian bermula ketika pemilik lahan, Riski Karim, menegur Jefri Pauno karena mengikat sapi di lahan miliknya, riski Karim bermaksud melakukan penyemprotan racun rumput sebagai tahap awal pembersihan lahan untuk penanaman jagung. Namun, teguran tersebut tidak diterima dengan baik oleh Jefri Pauno, yang kemudian merasa keberatan atas ucapan pemilik lahan.
Dalam situasi itu, Jefri Pauno diduga langsung melakukan pemukulan terhadap Riski Karim tanpa adanya perlawanan atau tindakan balasan dari pihak korban, akibat pemukulan tersebut, Riski Karim mengalami luka memar di beberapa bagian tubuh.
Usai kejadian, korban segera melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Gorontalo Utara guna meminta perlindungan hukum dan menuntut keadilan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Keluarga korban juga berharap agar pihak kepolisian segera menindaklanjuti kasus ini secara tegas sehingga pelaku dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum, serta menjadi pelajaran agar tidak mengulangi perbuatan serupa di kemudian hari.
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis atau visum yang telah dilakukan, ditemukan adanya bekas lebam akibat pukulan pada tubuh korban, yang memperkuat adanya dugaan tindak kekerasan fisik dalam kejadian tersebut.
Kasus ini kini dalam penanganan aparat kepolisian untuk dilakukan proses penyelidikan lebih lanjut sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Peristiwa tersebut menjadi perhatian serius dari kelurga korban, seharusnya dapat diselesaikan secara musyawarah tanpa harus menimbulkan tindakan kekerasan yang merugikan salah satu pihak, pemerintah dan aparat hukum diharapkan dapat menegakkan keadilan sekaligus mendorong terciptanya suasana aman dan harmonis di lingkungan masyarakat Desa Alata Karya.
