BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Warga Desa Dayow Tantang Kapolres Bolsel: “Tidak Mungkin PETI di Pidung Berjalan Tanpa Diketahui Polisi”



BOLMONG SELATAN, Suaraindonesia1.com, Aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di seputaran Desa Pidung mulai memicu kemarahan warga. Salah satu warga Desa Dayow, Yayan Mokoagow, menyampaikan pernyataan tegas bahwa maraknya PETI tidak mungkin terjadi tanpa sepengetahuan aparat kepolisian.


Menurut Yayan, Polres Bolsel memiliki instrumen pengawasan, perangkat intelijen, hingga jaringan Babinkamtibmas yang tersebar di desa-desa. Karena itu, mustahil aktivitas ilegal sebesar itu luput dari pantauan aparat.


“Jangan berlindung di balik kata ‘tidak tahu’. Polisi punya intel, punya unit lapangan, punya perangkat lengkap untuk mendeteksi aktivitas masyarakat. Jadi kalau PETI masih berjalan, itu bukan sekadar kelalaian, tapi terlihat seperti pembiaran,” tegasnya.


Ia menantang langsung Kapolres Bolsel untuk membuktikan keberpihakannya kepada masyarakat, bukan kepada para pelaku yang diduga mengambil keuntungan dari aktivitas PETI.


“Kalau Kapolres memang serius, silakan buktikan. Turun dan tertibkan. Karena warga sudah sangat terganggu dan merasa tidak dilindungi. Jangan sampai masyarakat menilai hukum hanya tajam ke bawah tapi tumpul ke atas,” tambahnya.


Yayan juga menyoroti dampak sosial dari aktivitas PETI yang mulai merusak ekosistem air, lahan perkebunan, merampas Ketenangan warga, dan membuka ruang konflik kepentingan.


Ia menegaskan bahwa masyarakat tidak menolak penegakan hukum, justru menantikan tindakan nyata, bukan sekadar pernyataan normatif.


“Kalau hukum benar-benar bekerja, maka penertiban tidak butuh waktu lama. Yang ditunggu saat ini hanya keberanian dari Kapolres: berpihak kepada lingkungan dan masyarakat, atau berpihak pada aktivitas ilegal,” tutupnya.


Sampai berita ini disiarkan, Polres Bolsel belum memberikan keterangan resmi atas desakan warga tersebut.


Reporter: Jhul Ohi

« PREV
NEXT »