GORONTALO UTARA, suaraindonesia1.com — Tyara Lamato, Kementerian Pendidikan BEM Universitas Ichsan Gorontalo Utara (UIGU) angkat bicara terkait beredarnya video amoral yang diduga melibatkan Ketua Komisi III DPRD Gorontalo Utara dan telah menjadi perbincangan publik di media sosial.
Menurut Tyara, video tersebut tidak semestinya tersebar dan dikonsumsi publik, terlebih karena yang bersangkutan merupakan pejabat publik. Mereka menilai bahwa marwah serta etika jabatan harus dijaga dengan baik oleh seorang wakil rakyat.
“Video tersebut jelas tidak pantas terpublikasi. Ini bukan semata urusan pribadi. Dalam sistem tata negara dikenal adagium res privata dan res publica — yang membedakan ruang pribadi warga biasa dan pejabat publik. Seorang pejabat publik harus memahami bahwa ketika ia memegang jabatan publik, hingga ranah privasinya pun dapat dipertanyakan publik,” ujar perwakilan Kementerian Pendidikan BEM UIGU.
BEM UIGU menilai bahwa kejadian ini mencerminkan perlunya peningkatan pemahaman pejabat daerah mengenai etika dan tanggung jawab sebagai pemegang jabatan publik.
Banyak Masalah Publik, Komisi III Dinilai Tidak Peka
Tyara juga menyayangkan fokus Ketua Komisi III DPRD Gorontalo Utara yang dinilai tidak sejalan dengan persoalan mendesak di masyarakat. Mereka menyoroti berbagai persoalan di bidang pendidikan dan kesehatan yang hingga kini belum mendapatkan penanganan serius.
“Di tengah banyaknya masalah pendidikan dan kesehatan di Gorontalo Utara, Ketua Komisi III seakan tidak punya mata dan telinga. Mulai dari kasus guru memukul murid, murid memukul guru, hingga kelalaian layanan kesehatan yang menimbulkan korban. Di mana sikap tegas dan tanggung jawab moral sebagai wakil rakyat?” tambahnya.
BEM UIGU juga menyinggung kasus yang menimpa orang tua salah satu mahasiswa UIGU yang meninggal dunia, diduga akibat penggunaan alat kesehatan kedaluwarsa di fasilitas kesehatan.
“Tiga minggu lalu, orang tua rekan mahasiswa kami meninggal dunia yang diduga karena alat kesehatan kedaluwarsa. Komisi III selama ini ngapain saja? Mengapa tidak terlihat tindakan nyata?” ucapnya.
Reporter: JO



