GORONTALO, suaraindonesia1.com – Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIM-TI) Universitas Ichsan Gorontalo menyampaikan sikap tegas atas tindakan represif yang dilakukan oleh oknum kepolisian terhadap Presiden BEM Universitas Ichsan Gorontalo, saudara Lutfi Juniarsyah.
Ketua Umum HIMTI Universitas Ichsan Gorontalo menegaskan bahwa representasi mahasiswa bukan sekadar simbol kehadiran, melainkan amanah moral untuk menyuarakan kebenaran dan memperjuangkan hak-hak publik dengan keberanian dan integritas.
Kami menilai bahwa tindakan tersebut merupakan bentuk nyata dari pelemahan ruang demokrasi dan kebebasan berekspresi mahasiswa. Aparat penegak hukum seharusnya menjadi pelindung rakyat, bukan alat untuk membungkam suara kritis yang berlandaskan pada kebenaran dan keadilan.
Setiap tindakan dalam penegakan hukum harus berpedoman pada prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dan keberpihakan terhadap keadilan sosial. Ketika prinsip tersebut diabaikan, maka yang muncul hanyalah ketidakpercayaan dan krisis moral di tengah masyarakat.
Karena itu, kami mendesak agar oknum yang terlibat dalam tindakan represif ini segera dimintai pertanggungjawaban sesuai dengan hukum yang berlaku.
Sebagai bagian dari keluarga besar mahasiswa Universitas Ichsan Gorontalo, kami dari HIMTI menyatakan solidaritas penuh kepada Presiden BEM dan seluruh mahasiswa yang memperjuangkan aspirasi dengan cara-cara konstitusional.
Kami siap berdiri di garda terdepan dalam memperjuangkan kebenaran, keadilan, dan kebebasan akademik yang menjadi napas perjuangan mahasiswa Indonesia.
Reporter: JO



