Kebanyakan dari kita lebih menyukai warna putih bersih disaat membeli beras.
Sudah tentu hal ini terpengaruh oleh persoalan rasa, karena beras yang putih dan bersih sangat identik dengan rasa yang enak .
Namun ,beras yang putih nan bersih itu belum tentu menyehatkan untuk kita konsumsi
Bisa jadi beras yang terlihat putih dan bersih tersebut, secara kasat mata mengandung bahan kimia yang sangat berbahaya bagi tubuh
Baru-baru ini di salah satu stasiun tv nasional menayangkan penggerebekan pada sebuah pabrik pemutih beras,yang jelas hal ini menyebabkan kekhawatiran bagi masyarakat umum akan dampak dari pemutih beras tersebut
Ternyata ada beberapa merk/jenis beras yang menggunakan pemutih,hal ini dilakukan jelas untuk meningkatkan keuntungan semata tanpa mempedulikan dampak kesehatan bagi konsumen
Klorin adalah bahan kimia tersebut, yang dicampurkan di gabah padi yang berkualitas jelek agar nampak putih dan bersih
Klorin sering digunakan sebagai pembersih kuman di kolam renang,klorin juga digunakan untuk pemutih pakaian.
Klorin dalam bentuk gas akan menyebabkan iritasi kulit, gangguan pernapasan, dan selaput lendir. Dalam konsentrasi tinggi, klorin dapat menyebabkan kematian. Pemakaian klorin dalam jangka panjang jelas beresiko menimbulkan kanker.
Dalam jangka 20 tahun, klorin dapat menimbulkan kerusakan pada usus. Usus akan tergerus dan sering menimbulkan penyakit Maag.
Menurut dr. Alyya Siddiqa, SpFK, dosen Farmakologi Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta, mengkonsumsi klorin dapat menyebabkan kanker kandung kemih, hingga peningkatan prevalensi asma pada anak-anak.
Tentu, Anda tidak ingin keluarga Anda menggunakan beras yang mengandung bahan kimia yang berbahaya.
Agar lebih waspada,berikut ciri-ciri beras yang mengandung klorin
Berasnya berwarna sangat putih, berbeda dengan warna putih alami yang nampak dari beras seperti biasanya
Jika diraba, beras ini terasa sangat licin di telapak tangan. Beras alami biasanya akan meninggalkan serbuk kasar jika digenggam. Akan tetapi, beras berpemutih tidak meninggalkan serbuk apapun dan terasa licin seperti minyak. Walaupun licin, bulir beras akan menempel di telapak tangan jika dilepaskan dari genggaman.
Beras berpemutih berbau berbeda dari beras pada umumnya, seperti bau bahan-bahan kimia atau parfum yang agak menyengat. Akan tetapi, Anda jangan langsung berpikiran bahwa beras berbau harum mengandung klorin.
Disimpan beberapa hari, beras menggunakan klorin akan mengeluarkan bau tengik dan terasa sedikit asam. Bila mengalami hal seperti ini, cepat buang beras itu dan jangan sampai dimakan.
Saat dicuci, beras yang mengandung pemutih tidak berwarna keruh. Beras alami saat dicuci akan berwarna keruh seperti air sabun.
Butiran beras tidak terlihat bening dan berwarna pekat.
Beras yang mengandung bahan klorin setelah dimasak rasanya menjadi kurang enak dan warnanya menjadi tidak seputih seperti semula.
Pilihlah bahan makanan yang kita konsumsi dengan lebih bijak
(Tzr)