Sepertinya ada garis pembatas yang memisahkan keduanya. Satu bagian berwarna biru agak gelap dan bagian lainnya berwarna biru lebih terang.
Fenomena alam ini pertama kali ditemukan oleh Kiki Manuahe bersama sejumlah nelayan lainnya yang saat itu melaut di wilayah peraian kecamatan Kaidipang atau tepatnya di salah satu lokasi wisata Bolmut pulau air belanda.
Peristiwa tersebut langsung diabadikan dengan kamera ponsel dan diposting diakun facebook.
Saat ditemui reporter media ini, Kiki mengisahkan saat itu dia bersama nelayan hendak melaut. Saat mendekati pulau air belanda mereka terkejut melihat pemandangan yang tak lazim.
“Melihat kejadian itu saya langsung mengabadikannya, namun saat itu kondisi cuaca sedang hujan jadi hasil fotonya tidak terlalu bagus,” ujarnya, Senin (25/09/2017)
Menurut Kiki, fenomena alam itu membentang di sepanjang perairan air belanda hingga pantai Desa Iyok kecamatan Bolangitang Barat atau sekitar sepuluh kilometer lebih.
“Airnya tidak bercampur, seperti ada pembatas yang memisahkan” lanjut Kiki.
Menurut sejumlah nelayan, fenomena itu memang kadang terjadi. sebelumnya mereka sudah pernah menemui kejadian seperti itu dikawasan laut Bolmut ketika terjadi peningkatan aliran air tawar melewati hulu sungai ke laut.
“Itu sudah pernah terjadi ditahun tahun sebelumnya namun tidak ada nelayan yang mengabadikanya lewat foto,” ujar Suharto salah satu nelayan yang dibenarkan nelayan lainya.
Dia menjelaskan, fenomena itu biasa mereka sebut tigoru atau batas air, dimana air tawar yang mengalir ke tengah laut tidak bercampur dengan air asin dan dibatasi oleh garis seperti busa-busa berwarna putih . (Red)
