Pekerjaan dilokasi TMMD 102 memang belum rampung sepenuhnya, tapi masyarakat sudah mulai merasakan dampak dari program TNI manunggal membangun desa ke 102 di desa pangea - sari tani kecamatan wonosari.
Disela-sela pekerjaan pengerukan puncak penyesalan, terlihat Irton (28) salah seorang warga dengan sebuah sepeda motor, mengangkut 3 karung jagung.
Hal yang biasa memang, tapi bagi Irton ini merupakan hal yang sangat luar biasa, bahkan untuk pertama kalinya hal ini dilakukan masyarakat setempat.
Masyarakat yang tadinya harus berhari-hari menunggu truk untuk mengangkut dan memasarkan hasil panen mereka, kini hanya dengan menggunakan sepeda motor, mereka bisa mengantarkan langsung hasil kebun kepada pengepul.
"Alhamdulillah saya sudah bisa membawa sendiri hasil panen saya dan menjualnya langsung" ucap Irton.
Irton juga mengungkapkan, selama ini para petani sering kali merugi dengan pengambilan Hasil pertanian mereka yang harganya tidak sebanding dengan modal yang mereka keluarkan. hal ini karena lokasi perkampungan mereka yang sangat sulit diakses, sehingganya tidak sedikit kendaraan yang disewa untuk mengangkut hasil panen milik warga menolak, bahkan ada yang memaksakan mengangkut dengan resiko bahaya yang mengancam jiwa, itupun dengan jangka waktu pengangkutan bisa sampai 1 hari penuh, hanya untuk melewati titik terparah puncak penyesalan.
Namun dengan adanya Program TNI manunggal membangun desa, sekan menghapus semuanya mimpi buruk masyarakat sari tani.
"Kami kira akan selamanya tersiksa begitu, tapi ternyata bapak-bapak tentara ini yang mampu menyelematkan kami, dan kami bangga sekali pak" lanjut Irton.
Kini dengan akses sari tani - pangea dengan pusat perkotaan yang lebih baik dari sebelumnya, sudah bisa membuat para petani bernafas lega, karena tidak lagi bergantung pada pengambilan hasil panen oleh tengkulak yang merugikan mereka.
Kini masyarakat bisa bebas memasarkan seluruh hasil panen dengan sesukanya, kapan saja dan dengan menggunakan kendaraan apa saja.
Jemmy I
