BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Jika PKL tetap tidak bisa diatur (ngeyel), Ini Penegasan Wakil  Walikota Kota Batu

SKRINews - Batu
 Carut marutnya wajah alun alun kota Batu pasca relokasi  yang diakomodir Diskoperindag Kota Batu ,membuat Wakil Walikota turun langsung melihat situasi,Rabu, (25/7) sekitar pukul 18.00 Wib.

Dari komunikasi yang didengar SKRINews antara Wawali dengan PKL Pelaku Niaga Sipil (PNS), kembali disebutkan permasalahan anggota mereka yang masih  belum mendapatkan tempat,

sedangkan di lokasi yang sudah di Plot oleh paguyuban  lain kemungkinan ada penyusup dari luar Kota Batu.

Untuk membuktikan, Wawali langsung bergerak, melihat sendiri kondisi real para PKL yang saat itu sedang berjualan,

Para staf ,Polisi, TNI secara bersama sama juga mengikuti , kemudian membantu mendata semua PKL melalui identitas  KTP sesuai perintah wawali,ternyata memang ditemukan PKL yang berdomisili dari Karangploso. Malang dan Kepanjen.

Usai pendataan, Kepada awak media Punjul menjelaskan"  sesuai kesepakatan  pada siang ini,sebetulnya sudah tidak ada masalah.

Namun, karena ada kelompok yang tidak puas dengan  tempat relokasi yang disiapkan pemerintah, penyelesaian masalah  harus perkelompok.

Besok, kamis(26/), semua perwakilan paguyuban akan kami panggil dalam rangka mempertanggungjawab kan data  mereka,apabila tidak sesuai maka mereka sendirilah yang harus mengeluarkan anggotanya.

Contoh PKL Paguyuban pasar Laron  mengirimkan  data anggota sebanyak 125 orang,ternyata dilapangan banyak  lapak yang kosong.

Bahkan didalamnya juga ada beberapa  PKL dari Paguyupan PNS,yanga seharusnya tidak berada didalamnya.

Masalah lain ,ada juga  satu KK mendapatkan 4 lapak,Ibu ,Bapak, anak jualan sendiri sendiri,Ini tidak boleh,  Satu KK hanya bisa mendapatkan Satu Lapak saja, tegas pimpinan no 2 di Kota Batu tersebut.

Selain itu ,lanjut punjul, kemungkinan ada juga oknum yang melakukan jual beli,karena saat ditanya salah satu  pedagang  mengatakan tidak mengenal pedagang yang berjualan tepat disampingnya. Ini
Aneh, kata Punjul mengungkapkan kecurigaan.

PKL Kartini atas juga demikian,  sebelumnya mereka menerima relokasi dengan baik, melihat ada kelompok yang dituruti kemauannya, sedangkan kelompok lain tidak dituruti , mereka kembali membuka lapak ditempat semula dan tidak mau direlokasi dengan ukuran yang ada sekarang.

Mereka maunya ada ruang yang bisa digunakan pembeli makan minum dengan duduk  disekitar area jualan.

Ya gak bisa seperti itu,ini relokasi sementara sebelum pemerintah menyediakan relokasi yang representative.,ucap Punjul .

Masih kata Wakil Dewanti Rumpoko," untuk PKL PNS, malam ini mereka meminta dibiarkan berjualan di samping trotoar alun alun , besok  ,Kamis(26/7) mereka berjanji mengatur anggotanya  berjualan ditempat yang telah disepakati dengan pemerintah  , dengan syarat PKL yang berjualan samping KUD susu , posisinya dimundurkan sedikit agar jalan lebih luas.

"Kami  telah berupaya melakukan yang terbaik, mereka minta A, B,C kami turuti, bahkan menghalalkan untuk PKL, Padahal aturannya tidak boleh, namun demi perut,kata mereka, kami  pemerintah mengerti.

Apabila masih ada  kelompok yang tetap tidak menghiraukan (Ngeyel) Pemerintah akan menerapkan peraturan perundang undangan.

Mengakhiri penjelasannya, Punjul  mengatakan akan mengecat lokasi relokasi  luar ganesha yang saat ini tidak mau dipakai PKL dengan alasan Bau tudak sedap (Pesing).

"semua sudah dihitung untuk biaya tersebut dan segera dikerjakan,imbuhnya.Yud/Rin
« PREV
NEXT »