BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Makam Jatiwayang Di Sulap Jadi Warkop Yang Natural Dengan Suasana Sejuk



Tulungagung skrinews, -Jatiwayang adalah tempat pemakaman (kuburan) yang terletak di Desa Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung, yang dulu terkenal angker dan jarang yang berani melalui jalan di makam jatiwayang pada malam hari.

Namun Agus seorang pengusaha muda dari Desa Ngunut yang lebih dikenal dengan panggilan Agus Arimbi berhasil menyulap suasana angker menjadi teduh nyaman sehingga membuat pengunjung serasa tak berada di sekitar makam dan menjadikan makam jatiwayang semakin ramai dengan membuka warung kopi (warkop) di depan makam.

Deretan tanaman hijau dan konsep minimalis membuat pengunjung betah berlama-lama di dalamnya. Alunan musik  yang mengiringi semakin menambah syahdu suasana di warkop jatiwayang.

Agus Arimbi bercerita bahwa asal usul diusungnya konsep urban jungle dalam warkop jatiwayang ini juga didukung oleh rekan pendirinya yang hobi mengoleksi tanaman dan suka nongkrong untuk menikmati kopi. Mereka pun sepakat untuk mendirikan warkop jatiwang yang dapat memanjakan semua indera pengunjungnya.

"Kita hadirkan konsep ini karena memang ingin memanjakan mata pengunjung lewat suasana yang asri, telinga lewat alunan musik yang syahdu, lidah dengan makanan dan minuman yang kita tawarkan, penciuman dengan aroma makanan dan kopi yang bersatu padu, dan melihat didepan warkop ada rumah masa depan untuk kita semua untuk pengingat bahwa kita tidak selamanya hidup didunia" ujar Agus kepada Skrinews, sambil tertawa.

Berbicara nama 'Warkop Jatiwayang' yang menjadi judul warkop ini, Agus pun menceritakan bahwa ia dan rekan- rekan lain ingin warkop ini menjadi jembatan bagi siapapun. Untuk menjalin persahabatan dan persaudaraan untuk berkumpul dengan saling bertukar pendapat sambil menikmati kopi dan juga sajian- sajian serta kesejukan suasana di warkop jatiwayang, "imbuhnya.

Selain itu, ia menambahkan bahwa warkop yang hadir pada Juni 2018 ini juga dapat menunjukkan kesetaraan, dan merubah kawasan makam Jatiwayang yang dulu angker bisa ramai pengunjung untuk menikmati suasana yang sejuk dengan menikmati kopi dan menu lainnya.

kata Agus, pengunjung warkop jatiwayang adalah para pekerja kantoran yang ingin 'menyepi' dan menyelesaikan pekerjaannya di warkop ini. Ia sendiri tak mempermasalahkan pengunjung yang menjadikan warkopnya untuk bekerja, justru ia membuatnya semakin nyaman dengan sinyal WiFi yang kuat dan deretan colokan listrik di bawah bangku warkop.

Untuk harganya sendiri, makanan dan minuman di warkop jatiwayang dibanderol mulai Rp 5.000 hingga Rp 15.000. Meski tampak kecil, warkop ini bisa menampung pengunjung hingga 50 orang, lho. Bagaimana tertarik melepas lelah di warkop jatiwayang yang kekinian?


T.cristian
« PREV
NEXT »