Gowa - SKRINEWS.COM -
Kabupaten gowa bukanlah nama yang tidak asing dimancah, akan tetapi sangat tersohor sampai di kewilayah timur sulawesi selatan dan tenggara,
Namun akankah nama itu hanya dijadikan simbol belaka saja,,,! dan akan tercoreng wajah ibukota gowa hanya dengan kegiatan dan prilaku tokoh masyarakat gowa sendiri khususnya pejabat lurah kecamatan,,,!
Pastinya kita tak ingin mencedrai kota kabupaten kita hanya dengan persoalan seujung kukuh yang akan membuat martabat kabupaten gowa rendah dimata masyarakatnya.
Pasalnya yang dapat mencederai nama butta gowa dikarenakan adanya oknum yang salah dan sengaja bermain melawan hukum dengan tindakan yang sangat tidak terpuji, walau dia sangat tau bahwa prilakunya sudah tidak benar dan bertentangan melawan aturan hukum.
Diangkat dari pemberitaan tempo hari terkait dengan lurah bontomanai kelurahan bontomarannu yang dengan sengaja di duga sudah menyerobot lahan warga, sebut saja lurah bontomanai inisial (RL) konon dengan mengandalkan jabatannya maka dengan sengaja melakukan penyerobotan lahan warga di wilayah hoscok sungguminasa kabupaten gowa dan juga diduga menyalah gunakan kewenangan dengan jabatannya sendiri.
Kronologisnya :
Bermula saat orang tua pak lurah bontomanai (RL) telah menjual tanahnya kepada pak MUSTAKIM yang salah satu petugas karyawan samsat Gowa, bersama adiknya dengan saudari MUSTAMIN yang juga adalah seorang petugas kepolisian yang saat ini lagi bertugas di POLDA sulsel, dimana saudara orang tua (RL) telah menjual tanah dan bangunannya kepada mustakin dan mustamin seharga 80jt rupiah, dengan bentuk dua kali pembayaran dan sudah dinyatakan lunas.
Saat itu M DJAFAR TOLA beliau adalah orang tua pak lurah (RL), semasa hidupnya telah menjual lokasi tanah dan bangunannya yang berlokasi di wilayah Hoscok sungguminasa kabupaten gowa disepuluh tahun yang lalu kepada saudari (Mustakim)dan (mustamin) karena merasa lokasinya sudah terjual kepada pembeli yaitu mustakim dan mustamin akhirnya M DJAFAR TOLA menyerahkan semua dokumen surat surannya kepada pembeli tak lain adalah mustakim dan mustamin yaitu berupa setifikat tanah, AJB, kwitansi bermatrei, PBB, NPWP pajak dan foto kopi KTP, kedua orang tua pak lurah (RL) dan kemudian diberikan kepada pembeli yaitu Saudari (Mustakim) dan (mustamin) .
Dipokok persoalan kasus ini ialah saudari (RL) juga selaku lurah bontomanai ini tenyata enggan meninggalkan lokasi tersebut bahkan mengatakan juga kalau dia adalah ahli warisnya.
Selaku kepala kelurahan harusnya tau betul dan faham bahwa ahli kewarisan tidak dapat muncul disaat kedua orang tua masih hidup, apalagi yang menjual lokasi itu kedua orang tua ( RL) sendiri dan berdasarkan surat surat dan dokumen.
Maka dari itu kami dari LPP SEGEL RI yang juga selaku dikuasakan dari pemilik lokasi yaitu mustakim dan mustamin akan secepatnya merampungkan berkas dan membawa kasus ini kerana hukum .
Kami juga meminta pemerintah kabupaten gowa khususnya bapak bupati Gowa ADNAN PURCTHA agar kiranya dapat bertindak tegas kepada (RL) selaku LURAH bontomanai kecamatan bontomarannu yang di duga dengan sengaja telah melakukan tindakan penyerobotan dengan berdasarkan jabatannya yang juga dengan sengaja menyalah gunakan kewenangan.
Perlu juga bapak bupati mengetahui bahwa kami sangat mengkhawatirkan tindakan lurah seperti ini yang nantinya akan mengnganggu kinerja pemerintahan gowa nantinya.
Lap (HRD).
