BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

MENGUPAS SOAL PEMBERITAAN ,,,INI UNGKAPAN KETUA JOIN SULSEL


MAKASSAR – SKRINEWS.COM - Pimpinan JOIN Sulsel, A Rifai Manangkasi Mengupas pembahasan soal pemberitaan media online yang sangat terkesan asal bunyi alias tendensius tanpa perimbangan atau berita (cover bothside).

Berbagai keluhan sempat dibahas saat
diskusi kecil-kecilan sela-sela acara buka puasa bersama (Bukber) di disebuah Cafe di kota Makassar, Minggu 26 Mei 2019.

Rifai menanggapi keluhan para pejabat dari kota Palopo yang kerap menjadi sasaran bidikan dalam pemberitaannya seolah “serampangan” tanpa disertai bukti dan data yang akurat dari narasumber yang kompeten di bidangnya.

Sangat jelas berita di media online yang tidak mematuhi etic dan kata indah kejurnalistik  seperti tidak berimbang atau cocer both sife

Sangat diakui oleh pimpinan Join sulsel A Rifai Mannangkasi bila dalam perjalanan jurnalis yang dilakukan baru-baru ini di tanah bugis Luwu Raya, banyak mendapat keluhan, ternyata masih banyak media online yang mencoba membunuh karakter orang lain dengan berita-berita tidak akurat alias "hoax" tanpa dasar dan bukti berupa data Fiktif serta narasumber yang layak dipercaya. justru Semua hanya asumsi yang belum matang dan masih butuh pendalaman serta penggalian informasi agar beritanya lebih dalam, Jelas, akurat dan tajam.

Sama Halnya pemberitaan yang dimaksud berupa dugaan korupsi seperti proyek-proyek dengan menjustifikasi keterlibatan personal anak seorang petinggi daerah tertentu tanpa memperkaya sumber-sumber terutama klarifikasi ke objek berita," ucap Rifai.

Untuk itu, ujar mantan Wakil Ketua PWI Sulsel  itu mengajak insan pers untuk belajar lagi tentang penulisan investigasi agar berita-berita yang mengandung konsekwensi hukum dan bisa dipercaya publik serta dapat dipertanggung jawabkan.

Kami harapkan teman teman jurnalis dapat pandai-pandai memilah, mana opini, mana asumsi dan mana fakta, agar tidak rancu dalam menulis tentang berita investigasi, sebab ini menyangkut kredibilitas media yang bersangkutan dan juga orang yang diberitakan, kami memberi respon positif jika fakta-fakta hukum silakan ditulis dan dimuat, sepanjang tidak memasukkan unsur opini apalagi tendensi” pungkasnya.

Bahkan dengan berita yang terbilang tidak memiliki bukti, dan cenderung tidak berimbang pemberitaan  dinilainya seperti produk berita dari seorang “wartawan Bodrex”.

Wartawan Bodrex adalah istilah bagi kalangan jurnalis untuk menjuluki seorang oknum jurnalis yang tidak mematuhi kaidah kaidah sistem operasional kerja jurnalis dan mengabaikan Kode Etik, Undang-Undang No.40 tentang Pers serta pedoman media siber.

"Saatnya jurnalis taat hukum dan patuh etika dengan tidak mendzalimi dan membunuh karakter seseorang," jelas Rifai lagi.

***
« PREV
NEXT »