Skrinews - Perlukah Menggandeng Influencer Asing Untuk Promosi Wisata Indonesia?

 Tiar Wigatiningrum
Mahasiswi Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Muhammadiyah Malang


Indonesia dikenal memiliki daya tarik tersendiri dalam sektor Pariwisata. Seperti yang kita ketahui bahwa Pariwisata di Indonesia banyak diminati oleh wisatawan mancanegara. Dengan potensi Pariwisatayang sangat yang banyak diminati masyarakat Indonesia sendiri maupun wisatawan mancanegara Maka dari itu Pemerintah Indonesia berinisiatif untuk memberikan alokasi dana tambahan guna memberikan dukungan terhadap pariwisata Indonesia. Karena pada saat ini khususnya di seluruh negara sedang di khawatirkan mengenai wabah Corona Virus Disease (covid-19) yang sedang melanda berbagai negara termasuk Indonesia. Sehingga pemerintah melakukan antisipasi akibat dampak dari corona virus tersebut. Karena pastinya dengan adanya Corona Virus Disease ini dapat melumpuhkan perekonomian suatu negara. Maka dari itu ini merupakan salah satu cara dari pemerintah agar bisa menigkatkan perekonomian di bidang pariwisata Indonesia.
Alokasi dana Pariwisata tersebut akan di gunakan sesuai dengan kebutuhan, seperti untuk maskapai penerbangan dan agen perjalanan yang bertujuan agar bisa memberikan potongan harga sehingga bisa menarik minat wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia. Selain itu juga ada anggaran untuk promosi serta anggaran untuk influencer yang akan mempromosikan destinasi wisata yang ada di Indonesia. Dimana dana anggaran yang digunakan untuk influencer saat ini masih menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat. Anggaran tersebut dianggap terlalu besar sehingga menimbulkan polemik di media sosial.
Sebenarnya dalam pandangan saya dengan menggandeng influencer asing mungkin sedikit banyak berpengaruhterhadap pariwisata di Indonesia. Karena dengan adanya influencer dapat mengajak turis mancanegara berkunjung ke Indonesia, yang pastinya akan memberikan keuntungan bagi Indonesia.Karena dengan menggaet influencer asing itu sendiri memiliki pengaruh terhadap pengikut-pengikutnya. Maka dari itu apabila seorang influencer dari kanal Youtube memiliki 2 juta pengikut saja, maka 2 juta potensial yang mengikuti pengaruh infuecer tersebut. Tapi dengan anggaran yang dinilai begitu banyak, pertanyaannya apakah Pemerintah mampu memprediksi hasil yang akan didapat? Apakah sesuai degan anggaran dana yang dikeluarkan untuk menggandeng influencer tersebut ataukah tidak.
Menggandeng influencer asing merupakan kebijakan baru yang akan di lalukan pemerintah untuk mengatasi promosi wisata penanggulangan dampak dari corona virus yang saat ini terjadi. Sehingga program promosi dengan menggunakan influencer asing menjadi cara cepat untuk meningkatkan awareness wisatawan. Menggandeng influencer dalam promosi wisata sebenarnya sudah disetujui oleh pengelola anggaran negara. Dengan dana  anggaran sekitar Rp4,3 triliun untuk tahun 2020 ini, tentunya bukan nominal yang sedikit. Seperti yang dikabarkan bahwa infuencer yang akan digaet yaitu seperti Youtuber. Akan tetapi dengan melalui seleksi yang sudah ditetapkan untuk menjadi mitra resmi negara.
Memang Pemerintah  belum menentukan siapa saja infuencer asing yang akan dituju. Tetapi perkiraan infuencer yang akan di tuju yaitu dari negara Australia, dengan melalui berbagai pertimbangan yang ada. Australia dianggap jaraknya dengan Indonesia serta banyak visitornya. Anggaran untuk menggandeng influencer asing dikabarkan akan di realisasikan pada bulan Maret 2020 ini, akan tetapi juga masih bergantung pada penyaluran anggaran dari Kementrian Keuangan.
Menggaet influencer sebenarnya bukan hal yang asing lagi untuk dilakukan, sebab dalam rancangan RAPBD 2020 pemprov juga mengalokasikan dana khusus untuk bekerjasama dengan influencer sebesar Rp 5 miliar untuk mempromosikan wisata jakarta. Tetapi hal tersebut juga menuai kontroversi karena parlemen daerah menggap dana tersebut terlalu besar untuk menggaet lima influencer. Pertanyaannya dengan dana yang sudah dianggarkan begitu besar apakah benar-benar bisa memberi pengaruh terhadap peningkatan wisatawan. Apabila dengan dana sebesar itu bisa mendapatkan hasil yang sesuai maka pemerintah bisa saja menjalankan program tersebut kembali.
Kabarnya program tersebut akan dilaksanakan pada bulan maret 2020 ini. Akan tetapi seperti yang kita tau Indonesia sedang dilanda waban bencana corona virus yang mengharuskan masyarakat untuk melakukan social distancing, sehingga mengahuskan semua kalangan masyarakat harus bekerja dirumah. Dampaknya mungkin mengenai program yang sudah disusun dan ditetapkan ini akan mengalami penundaan sampai keadaan membaik.


Riwayat Hidup:
Nama​​​​: Tiar Wigatiningrum
Tempat, Tanggal Lahir​: Blitar, 31 Juli 1999
Alamat​​​​:Lingkungan Gogosuket RT/RW 001/004 Bajang, Talun.
No. Hp​​​​: 085648449660
Jenis Kelamin​​​: Perempuan
Agama​​​​: Islam
Status​​​​: Mahasiswa
Email​​​​: ajatiar1@gmail.com

Riwayat Pendidikan
Pendidikan Formal​​:
- SD Negeri Resapombo 2
- SMP Negeri 2 Gandusari
- SMA Negeri 1 Garum
Pengalaman Organisasi​:
-