redaksi:Rahman.P
suaraindonesia1.comWAMENA – TNI-Polri dari Kodim 1702/Jayawijaya bersama Polres Jayawijaya melakukan mediasi untuk massa dari pihak keluarga korban pembunuhan Personel Brimob Polda Papua oleh OTK yang terjadi di Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Sabtu (18/6/ 2022)
Mediasi dilakukan Dandim 1702/JWY Letkol Inf Budi Arief Situmeang, S.Ip M.Tr (Han) bersama Kapolres Jayawijaya AKBP Muh. Safeei AB, SE., bertempat di rumah duka Jl. Trikora Distrik Wamena, Kab. Jayawijaya, Minggu (19/6/2022), terkait dengan adanya informasi yang berkembang bahwa pihak keluarga korban Almarhum Bripda Diego Rumaropen tidak menerima atas kejadian tersebut dan akan melakukan anarkis di wilayah Distrik Napua tempat kejadian.
Dandim 1702/JWY Letkol Inf Budi Arief Situmeang, S.Ip M.Tr (Han) di depan pihak keluarga menambahkan kejadian yang menimpa salah satu putra terbaik Papua ini adalah perbuatan yang biadab dan semua pihak kutukan keras atas kejadian tersebut.
Baca Juga: Kapolda papua: Langkah Tegas Terukur untuk Para Pelaku Penyerangan Anggota di Kabupaten Jayawijaya
“Kita semua merasa kehilangan salah satu putra terbaik kita. Kita lihat sendiri, kota tidak seramai biasanya dengan adanya berita duka ini. Untuk itu, mari kita tetap tenang dan berdoa untuk arwah adik kita Almarhum Diego Rumaropen berdoa berdoa semoga pelaku segera ditangkap,” kata Dandim.
Kepada keluarga, berharap tidak melakukan hal-hal yang melanggar hukum dengan melakukan anarkis dan mempercayakan semuanya kepada polisi yang akan dibantu oleh pihak TNI hingga kasus ini selesai.
“Kami mohon dukungan dan bantuan doa dari keluarga dan semua pihak agar kasus ini dapat segera kita selesaikan. Kami akan mencari dan menangkap pelaku agar sesuai hukum yang berlaku. Saat ini mari kita siapkan acara adik adat bakar darah dan kitakan terkasih ini dengan makam yang layak,” ujar Dandim.
Saat ini pihak Kodim 1702/JWY bersama Polres Jayawijaya akan membantu pihak keluarga korban dan memfasilitasi kegiatan acara tradisi pembakaran darah.
Sementara itu salah satu keluarga korban, Umar Pagawak (50) bahwa pihak keluarga berharap agar kejadian ini dapat segera segera ditindaklanjuti dan segera menangkap pelaku kejahatan untuk mengatakan hukum.
“Kami akan menahan diri dan mempercayakan semuanya kepada bapak tentara dan polisi. Kami berdoa semoga upaya-upaya yang dilakukan dapat segera membuahkan hasil. Kami tidak percaya semua akan terungkap atas bantuan Tuhan Yang Maha Esa, karena kami adalah sosok yang baik dan pegabdiannya selama ini adalah untuk negaranya,” kata Umar.
Perlu diketahui, Almarhum Bripda Diego Rumaropen merupakan korban pembacokan oleh dua OTK yang terjadi di Distrik Napua Kab. Jayawijaya dan menyebabkan yang bersangkutan meninggal dunia. Kedua OTK tersebut kemudian merampas dua pucuk senjata jenis AK 101 dan Sniper Styer milik korban. (Ist)