Kapolri Terjun Langsung ke Kanjuruhan








Resaksi:Rahman.P



Jakarta - Tragedi Kanjuruhan merupakan pukulan berat bagi dunia persepakbolaan tanah air. 


Tragedi ini jadi perhatian dunia sepak bola, mengingat Indonesia aka menjadi tuan rumah piala dunia U20 di tahun 2023.  Suatu noda dalam sepakbola Indonesia.


Mabes Polri sigap menerjuankan tim DVI dan Dokes Mabes Polri untuk menangani para korban akibat kerusuhan yang ditimbulkan oleh ulah suporter Aremani di Stadion Kanjuruhan, Malang. Penanganan korban tragedi Kanjuruhan menjadi sangat urgent mengingat banyaknya korban yang berjatuhan pasca kerusuhan.


Bahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo langsung terjun ke Kanjuruhan untuk memimpin penangan kasus tragedi di Kanjuruhan itu.


Tim DVI dan Dokkes Polri bekerja sama dengan semua pihak di Malang sementara telah mendata total jumlah korban meninggal dunia hasil verifikasi. Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri mencatat data sementara jumlah korban meninggal dunia dalam tragedi kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sebanyak 125 orang.


Data sementara itu diperoleh dari hasil asesmen yang dilakukan Dokter Kesehatan (Dokes) Polda Jawa Timur dan Tim DVI pada Minggu, pukul 15.45 WIB.


Kapolri juga menyampaikan, pihaknya melakukan langkah lanjutan dengan tim DVI dan penyidik. Upaya yang tengah dilakukan saat ini yakni pengumpulan data dari TKP kejadian.


Kapolri berjanji akan menyampaikan ke masyarakat setiap temuan dan perkembangan yang ditemukan di TKP. Kapolri juga menyampaikan Polri akan serius dan mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan. Selain itu perbaikan ke depan terkait proses penyelenggaraan dan pengamanan 


Sebelumnya ada perbedaan data korban tragedi Kanjuruhan. Wagub Jatim Emil Dardak menyampaikan ada 174 korban jiwa berdasarkan data BPBD Jatim. Kemudian Emil menyampaikan lagi data Dinkes Malang yang menyatakan korban jiwa sebanyak 131 orang. Perbedaan data korban itu disebut karena data ganda.


Semua pihak tentu berharap peristiwa Kanjuruhan tidak terulang lagi. Sebab setiap insiden kerusuhan suporter bola selain menimbulkan korban juga mengganggu perkembangan sepakbola nasional. Apa lagi saat ini timnas akan berkompetisi di level Asia. Begitupun Indonesia akan menjadi tuan rumah piala dunia U20.(*)