PJ Sekda Jaelani Menghadiri Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan Untuk Anak Stunting Di Kabupaten Waropen.



Waropen-Suaraindonesia1.Com. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (DP3A & KB Kabupaten Waropen, Selviana Y. Imbiri, SKm, M. PA melaksanakan kegiatan pemberian makanan tambahan untuk anak stunting di Kabupaten Waropen, Sabtu (24/062023).


Penjabat Sekretaris Daerah (PJ Sekda) Kabupaten Waropen Jaelan, AP, M.Si telah menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Waropen saat ini terus fokus dalam upaya percepatan penurunan dan penanganan kasus stunting atau masalah gizi anak di wilayah Kabupaten Waropen. Salah satunya dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa bantuan asupan gizi terhadap anak yang beresiko terhadap kasus stunting.



Pj Sekda Jailan melakukan pemberian secara simbolis bantuan asupan gizi terhadap beberapa anak yang berisiko stunting di Distrik Waropen Bawah Kabupaten Waropen dan juga dalam upaya percepatan penurunan kasus stunting di Waropen, Pemda Kabupaten Waropen telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Waropen.


Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (DP3A & KB Kabupaten Waropen, Selviana Y. Imbiri, SKm, M. PA telah menambahkan bahwa TPPS memanfaatkan data keluarga berisiko stunting, data anak stunting, dan data Balita Stunting, dan memfokuskan dalam upaya pencegahan dan perbaikan terhadap jumlah anak stunting, hingga memasuki tahun 2024 menargetkan terjadi penurunan kasus stunting di Kabupaten Waropen.


‘’Untuk penurunan angka stunting ini, TPPS Kabupaten Waropen telah membuat inovasi berupa pemberian bantuan asupan gizi terhadap anak risiko stunting’’ Ucapnya Selviana Imbiri


Selviana Y. Imbiri mengatakan Pemerintah Kabupaten Waropen terus berupaya bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) untuk dapat menurunkan kasus stunting dan sudah menjadi Program skala Nasional sesuai dengan PerPres Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penanganan Stunting. 


"Masalah stunting ini adalah masalah kurangnya asupan gizi anak mulai dari masa kandungan, usia 0-5 tahun. Kita tahu masyarakat kita seluruhnya tidaklah mampu untuk memenuhinya kebutuhan asupan gizi," Kata Selviana



Jurnalis : Mochtar