SBD, SuaraIndonesia1.Com---Pada Rabu, 30 Oktober 2024, situasi kampanye yang semula damai berubah memanas akibat insiden kesalahpahaman antara Dappa Bulu, anggota DPRD Fraksi Gerindra yang baru dilantik, dan rombongan pasangan calon bupati dan wakil bupati, Ratu Ngadu Bonu Wulla dan Dominikus Alphawan Rangga Kaka (Ratu-Angga).
Insiden bermula ketika pasangan Ratu-Angga mengadakan peresmian posko kampanye di desa tersebut.
Dappa Bulu, tokoh kampung sekaligus anggota DPRD periode 2024-2029, merasa perlu mengklarifikasi bahwa posko yang digunakan merupakan milik tim pasangan lain, yaitu Paket Rakyat.
Namun, niat Dappa Bulu untuk berbicara di tengah acara justru memicu respons keras dari tim pendukung Ratu-Angga.
“Saya hanya ingin menjelaskan posisi posko ini, tetapi tidak diberi kesempatan untuk bicara. Malah saya dihadang,” ujar Dappa Bulu pada Kamis, 31 Oktober 2024.
Situasi semakin memanas ketika terjadi dorong-dorongan yang hampir berujung konfrontasi fisik dengan senjata tradisional khas Sumba, parang.
Warga setempat segera mengambil tindakan cepat untuk melerai insiden tersebut dan mencegah pertumpahan darah.
Kejadian ini dilaporkan ke Polres SBD pada pukul 00.19 Wita, dengan Aipda Abdul Hamid menerima laporan dan mengidentifikasi sejumlah nama terduga pelaku, di antaranya Anderias Malo dan Kanisius alias Bapak Risni.
Anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan, Octavianus Dappa Talu, turut menyampaikan pendapat terkait insiden tersebut.
Ia menekankan pentingnya menjaga pendekatan persuasif dan perdamaian dalam kampanye politik.
“Sebagai kader PDI Perjuangan, saya mengutamakan langkah damai. Saya ingin memastikan semua pihak merasa dihargai, terutama Ibu Ratu, yang juga seorang perempuan dan kandidat penting,” ucap Octavianus pada Jumat, 1 November 2024.
Ia mengimbau seluruh tim sukses untuk tetap tenang dan menjaga profesionalitas di tengah kompetisi politik yang semakin intens.
“Saya titip pesan kepada semua tim sukses dan masyarakat, mari kita hadapi kampanye ini dengan kepala dingin dan tetap menjaga martabat,” pungkas Octavianus.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya semangat sportifitas dalam Pilkada, yang seharusnya menjadi pesta demokrasi yang damai dan harmonis.
***** Eman Ledu *****
( SuaraIndonesia1.Com ).