Sumba Barat Data, SuaraIndonesia1.Com – Di tengah dinamika politik yang kian memanas menjelang Pemilukada 2024, dukungan dan pandangan positif dari tokoh berpengalaman menjadi angin segar bagi penyelenggara. Mikael Bulu, mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sumba Barat Daya (SBD), secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap proses penyelenggaraan Pemilukada 2024. Ia menegaskan pentingnya pelaksanaan yang taat aturan demi terwujudnya pesta demokrasi yang jujur dan bermartabat.
“Pilkada adalah pesta demokrasi sejati yang harus merujuk pada undang-undang dan peraturan KPU. Aturan-aturan ini adalah fondasi yang wajib dipatuhi oleh semua pihak, baik penyelenggara maupun peserta politik,” ujar Mikael. Pernyataan ini sekaligus menjadi pesan moral bagi semua pihak agar mengikuti tahapan yang telah diatur dengan penuh tanggung jawab.
Mikael juga menekankan pentingnya masa kampanye sebagai ajang yang dilakukan dengan etika dan penuh manfaat. Ia mengingatkan para pendukung pasangan calon agar menjaga ketertiban dan mematuhi aturan main kampanye. "Kampanye haruslah menjadi ajang pendidikan politik, bukan sekadar adu popularitas atau provokasi," tambahnya.
Tak hanya memberikan peringatan kepada para peserta politik, Mikael juga mengimbau masyarakat Sumba Barat Daya untuk menjaga rasa persatuan dan solidaritas dalam mengawal proses pemilihan. “Harapannya adalah kita bisa melahirkan pemimpin yang benar-benar lahir dari aspirasi murni masyarakat. Pemilihan ini harus menjadi wadah bagi kebersamaan, di mana perbedaan pilihan tidak menjadikan kita terpecah, melainkan memperkuat semangat persaudaraan,” tegasnya.
Mikael mengingatkan bahwa tugas besar bagi semua elemen masyarakat adalah memastikan bahwa Pemilukada berjalan lancar dan damai. Ia pun mengapresiasi langkah KPU dalam mengatur zona kampanye untuk setiap pasangan calon serta koordinasi dengan pihak kepolisian guna menjaga ketertiban. Menurutnya, masyarakat juga harus cerdas dalam mengamati dan memberikan solusi yang berbasis fakta untuk mencegah informasi keliru yang bisa memicu kegaduhan.
“Saat ini, mari kita jadikan Pemilukada 2024 sebagai momentum memperkuat ikatan sosial dan melahirkan pemimpin yang mampu membangun Sumba Barat Daya. Persatuan dalam perbedaan adalah kunci,” tutup Mikael.
**** Eman Ledu ****
( SuaraIndonesia1.Com ).