Jakarta - Suaraindonesia1, Senator SA, Wakil Ketua Badan Kehormatan (BK) DPD RI asal Kalimantan Tengah diduga berselingkuh dengan Anggota TNI lainnya, Sertu HDD, yang bertugas di Pusat Penerbangan Angkatan Darat (PUSPENERBAD). Dilansir dari kaltengpedia.com, sebelumnya Senator SA juga tersandung kasus dugaan perzinahan dengan Pratu SRR, kini SA diduga kembali melakukan perselingkuhan yang sama.
Penggerebekan terjadi di sebuah apartemen di Pluit, Jakarta Utara, pada 24 Januari 2025, setelah istri Sertu HDD melaporkan kejadian tersebut kepada suami SA yang berinisial PSA. Menurut PSA, ia menerima informasi dari istri Sertu HDD yang curiga bahwa suaminya tengah bersama SA di dalam kamar apartemen.
"Saya mendapat info dari istri Sertu HDD kalau SA sedang berduaan dengan HDD di apartemen. Istri HDD melaporkannya kepada saya, lalu tim dari PUSPENERBAD langsung bergerak dan melakukan penggerebekan," ujar PSA, Kamis (6/2/25).
Penggerebekan dilakukan Tim PUSPENERBAD yang menemukan keduanya dalam satu kamar. Atas kejadian tersebut, PSA kembali melaporkan Sertu HDD ke Polisi Militer Kodam (POMDAM) Jaya dengan nomor registrasi STLL/A-13/II/2025/Jaya.
PSA mengungkapkan rasa kecewanya terhadap tindakan SA yang kembali diduga melanggar etika dan norma setelah sebelumnya juga diperiksa oleh POM TNI terkait dugaan perselingkuhan dengan Pratu SRR pada 23 Januari 2025. “Kelakuan SA ini benar-benar di luar akal sehat. Bayangkan, tanggal 23 Januari dia diperiksa karena dugaan perselingkuhan dengan Pratu SRR, lalu tanggal 24 Januari malah digerebek lagi dengan Sertu HDD dalam kasus yang sama," ungkap PSA.
Iapun menuntut agar BK DPD RI segera mengambil sikap tegas terhadap SA, mengingat jabatannya sebagai senator yang seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat. Skandal ini memicu perdebatan publik terkait integritas dan moralitas pejabat negara. Banyak pihak menilai bahwa kasus ini mencoreng nama lembaga legislatif serta mencederai kepercayaan rakyat terhadap wakilnya di parlemen.
Publik kini menantikan respons dari BK DPD RI, apakah akan memberikan sanksi tegas atau justru membiarkan kasus ini berlalu tanpa konsekuensi serius. Bagaimana menurut Anda? Apakah Senator SA masih layak mewakili masyarakat setelah tersandung skandal berulang kali? (Red)