Bolmong Induk – SuaraIndonesia1.com
Di balik heningnya pagi, jeritan tak terdengar menggema dalam diam. Tragedi memilukan terjadi pada 2 November 2024 sekitar pukul 08.00 WITA di Sekretariat Partai NasDem, Lolak, Bolaang Mongondow Induk. Seorang warga sipil bernama Rahmat Ali Algaus meregang nyawa secara mengenaskan di hadapan istri dan anaknya. Pelaku diduga merupakan oknum militer
Peristiwa ini menyisakan luka mendalam bagi keluarga korban dan menjadi cermin kelam dari wajah penegakan hukum dan hak asasi manusia di Indonesia. Alat keamanan yang seharusnya melindungi justru berubah menjadi alat represi. Demokrasi dipasung, dan kemanusiaan dilanggar tanpa ampun
“Pembunuhan ini bukan sekadar tindak kriminal, tetapi bentuk nyata pengkhianatan terhadap kemanusiaan,” ujar Almisbah Ali Dodego 13-04-2025 ,Sebagai Koordinator BEM Provinsi Gorontalo sekaligus Koordinator Pusat Isu Hukum dan HAM BEM Nusantara
Almisbah menyoroti indikasi sistematis dalam pembungkaman suara-suara kritis dan perlindungan terhadap pelaku kekerasan bersenjata. “Ketika negara memilih menutup mata, ketika media dibungkam, dan suara-suara kritis dipatahkan, kekejaman itu menjelma menjadi sistematis. Korban dilupakan, pelaku dilindungi, dan sejarah dikaburkan,” tuturnya
Dalam persidangan yang digelar pada 10 April 2025, pelaku yang berinisial Jufry sempat membantah keterlibatannya. Namun kesaksian istri korban membalikkan segalanya. “Atas nama Tuhan, saya menyaksikan langsung bahwa suami saya ditikam oleh oknum militer itu,” tegasnya di hadapan majelis hakim
Almisbah mendesak agar kasus ini dikawal secara ketat dan tidak boleh ada unsur “main mata” antar lembaga. Ia menegaskan bahwa suara kebenaran harus terus disuarakan demi keadilan bagi korban dan keluarganya. “Kita tidak boleh diam. Kekejaman yang dibiarkan akan terus berulang. Keadilan tidak datang dengan sendirinya—ia harus diperjuangkan, dengan kata, aksi, dan keberanian,” Pungkas Almisbah
Almisbah mengecam keras segala upaya pengaburan kasus dan memperingatkan bahwa nyawa manusia bukan untuk dipermainkan. “Jangan main-main dengan kasus yang telah merenggut nyawa seseorang, apalagi jika sampai dikaburkan,” pungkasnya