BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Dua Malam Warga Beraktivitas dalam Kegelapan Akibat Kepala Desa Memutuskan Jaringan



SUARAINDONESIA1.COM -- Warga di sebuah desa mengalami kesulitan akibat kepala desa memutuskan jaringan listrik, sehingga warga harus beraktivitas dalam kegelapan selama dua malam. Keputusan ini menimbulkan ketidaknyamanan dan keresahan di kalangan warga.


Salah satu warga, Aloysius N.Bili juga sebagai ketua kelompok " Pera Dabba " kepada media SuaraIndonesia1.Com tertanggal 15 April 2025 menyampaikan bahwa pemutusan aliran listrik ke kampung wanno mema dilakukan langsung oleh kepala desa weepangali, Fransiskus U.Geti yang dikarenakan beban listrik bertambah dan sering ada gangguan pada sejumlah masyarakat di kampung Pyamata, pada hal kami di kampung wanno mema sudah 2 tahun menikmati listrik tanpa ada persoalan, toh memasuki tahun 2025 lantaran ada pengaduan masyarakat dari kampung pyamaya, kades juga beralasan itu.


Dan juga kata Alo, sebelum kades memutuskan aliran listrik tersebut, pihaknya bersama sejumlah masyarakat dan bersama kepala desa melakukan mediasi. Dimana dalam mediasi tersebut kepala desa meminta uang sebesar Rp,480.000 per KK untuk beli kabel sebanyak 400 meter guna beralih penarikan yang berlangsung di gardu dan tidak lagi nebeng, ungkap Alo menjelaskan. Nah karena kami tidak mempunyai uang sebesar Rp,480.000 sesuai yang telah dimintakan oleh kades, akhirnya pada hari minggu 13 April kepala desa langsung memutuskan aliran listrik yang arah kke kampung wanno mema hingga mengorbankan 17 KK dan kami mengalami kegelapan selama 2 malam, tutur Alo kepada media ini.


Kepala desa weepangali, Ransiskus U.Geti yang ditemui di tempat berbeda terkait dengan persoalan tersebut kepada media SuaraIndonesia1.Ccom menyebutkan bahwa Penyebab kepala desa memutuskan jaringan listrik ke kampung Wanno Mema : mengantisipasi agar tidak  terjadi perkelahian antara masyarakat kampung Wanno Mema dan Pyamata, sehingga sebagai pimpinan saya mengambil jalan tengah dalam hal ini biar saya jadi korban, ungkap kades kepada media ini.


Kades menambahkan, bahwa apa yang saya lakukan kemarin dalam pemutusan aliran listrik, saya benar benar mengakui salah dan siap pertanggungjawabkan, paparnya.


Berdasarkan kejadian tersebut dalam hal ini Pemutusan jaringan listrik berdampak signifikan terhadap kehidupan sehari-hari warga, terutama pada malam hari. Warga kesulitan melakukan aktivitas normal, seperti belajar, bekerja, atau bahkan melakukan kegiatan rumah tangga.


Warga berharap agar kepala desa dapat segera memperbaiki jaringan listrik dan memulihkan pasokan listrik ke desa. Warga juga berharap agar kepala desa dapat lebih transparan dan komunikatif dalam mengambil keputusan yang berdampak pada warga.


**** Eman Ledu ****

( SUARAINDONESIA1.COM )

« PREV
NEXT »