SUARAINDONESIA1.COM -- Wajah-Ku nampak terhilang oleh darah merah mengalir
Berderai, tak terurai dalam bisu
sementara siksaan kejam merajam tak berhenti
kebencian semakin berteriak, dendam menyambut:
“Salibkan Dia! Salibkan Dia!”
Tak pilukah Hatimu Memandang Wajah-Ku?
Wajah-Ku tak berbentuk, buruk dan kusut
Tersayat sembilu nafsu liar dan dosa kaum serakah
tercabik oleh sikap tak peduli para koruptor
wajah letih terdiam ketika para pengkhianat berteriak:
“Salibkan Dia! Salibkan Dia!”
Tak Pilukah Hatimu Memandang Wajah-Ku?
Wajah-Ku terjatuh hina dalam sengsaraku
Merana terhimpit keangkuhan kaum cendikiawan:
Menghasut untuk saling membenci dengan menjual nama surga
Saling dendam, saling menghina hanya karena berbeda sorban agama
Saling membunuh dengan pengajaran-pengajaran yang sesat.
Semakin kejam dan berat menindih salibku.
"" Tak Pilukah Hatimu Memandang Wajah-Ku ? ""
**** Eman Ledu ****
( SUARAINDONESIA1.COM ).