SUARAINDONESIA1.COM -- Di kayu salib, aku terpaku
Darahku mengalir, tubuhku terluka
Aku menatapmu, dengan mata yang lemah
Tak pilihkah hatimu memandang wajahku?
Aku yang menderita, aku yang terluka
Aku yang menanggung dosa-dosa manusia
Tapi aku juga mencintaimu
Dengan kasih yang tak terbatas
Kau lihat wajahku yang terluka?
Kau lihat tubuhku yang terpaku?
Aku melakukan ini semua
Untuk memberimu keselamatan
Tak pilihkah hatimu memandang wajahku?
Aku yang mencintaimu, aku yang mengasihimu
Aku yang memberikan hidupku
Untuk memberimu kehidupan kekal
Di Jumat Agung, aku merenung
Tentang kasih yang tak terbatas
Aku memberikan hidupku
Untuk memberimu keselamatan
Puisi ini menggambarkan perasaan Yesus yang terpaku di kayu salib, menatap manusia dengan kasih dan pengharapan. Yesus mempertanyakan apakah manusia dapat memandang wajahnya yang terluka dan menderita, namun tetap mencintai dan memberikan hidupnya untuk memberimu keselamatan. Puisi ini juga menggambarkan kasih Yesus yang tak terbatas dan pengorbanan-Nya untuk manusia.
Karya : Eman Ledu.