BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Puisi Jumat Agung: Tak Piluhkah Hatimu Memandang Wajahku?



SUARAINDONESIA1.COM -- Di kayu salib, aku terpaku

Darahku mengalir, tubuhku terluka

Aku menatapmu, dengan mata yang lemah

Tak pilihkah hatimu memandang wajahku?


Aku yang menderita, aku yang terluka

Aku yang menanggung dosa-dosa manusia

Tapi aku juga mencintaimu

Dengan kasih yang tak terbatas


Kau lihat wajahku yang terluka?

Kau lihat tubuhku yang terpaku?

Aku melakukan ini semua

Untuk memberimu keselamatan


Tak pilihkah hatimu memandang wajahku?

Aku yang mencintaimu, aku yang mengasihimu

Aku yang memberikan hidupku

Untuk memberimu kehidupan kekal


Di Jumat Agung, aku merenung

Tentang kasih yang tak terbatas

Aku memberikan hidupku

Untuk memberimu keselamatan


Puisi ini menggambarkan perasaan Yesus yang terpaku di kayu salib, menatap manusia dengan kasih dan pengharapan. Yesus mempertanyakan apakah manusia dapat memandang wajahnya yang terluka dan menderita, namun tetap mencintai dan memberikan hidupnya untuk memberimu keselamatan. Puisi ini juga menggambarkan kasih Yesus yang tak terbatas dan pengorbanan-Nya untuk manusia.


Karya : Eman Ledu.

« PREV
NEXT »