BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

BEM Provinsi Gorontalo Temui Menteri ESDM: Desak Penyelesaian Konflik Lahan di Pohuwato, Sebut Nama Santoso Kartono dan Boy Thohir



Gorontalo – SuaraIndonesia1.com — Dalam pertemuan yang berlangsung di Bandara pada Minggu, 27 Juni 2025, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Provinsi Gorontalo menyampaikan aspirasi kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia terkait persoalan konflik lahan yang semakin meruncing di wilayah Provinsi Gorontalo, khususnya di Kabupaten Pohuwato.


Almisbah, perwakilan BEM Provinsi Gorontalo, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kondisi yang terjadi. Ia menegaskan bahwa pemanfaatan sumber daya alam di Gorontalo harus didasarkan pada prinsip keadilan, keberlanjutan, dan demi kesejahteraan masyarakat.


“Bapak Menteri yang kami hormati, kami melihat adanya ketidakberesan serius dalam pengelolaan dan pemanfaatan lahan di beberapa wilayah di Gorontalo. Konflik lahan yang terjadi bukan hanya soal sengketa kepemilikan, tetapi juga menyangkut hak-hak adat, kelestarian lingkungan hidup, serta nasib ribuan keluarga yang menggantungkan hidup dari lahan tersebut,” ujar Almisbah dalam dialog bersama Menteri ESDM.


Dalam kesempatan itu, Almisbah secara tegas menyebut dua nama tokoh yang diduga terlibat dalam konflik lahan antara masyarakat dan PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PT PGP) di Kabupaten Pohuwato.


“Kami menyebut secara langsung nama Santoso Kartono dan Boy Thohir, yang menurut informasi dari masyarakat dan data yang kami kumpulkan, memiliki keterlibatan serta tanggung jawab moral dan hukum atas kondisi yang terjadi di lapangan,” tegasnya.


Almisbah menyampaikan dua tuntutan utama dalam pertemuan tersebut. Pertama, ia meminta adanya akuntabilitas atas tindakan dan keputusan pihak-pihak terkait, termasuk dua nama yang disebutkan. Kedua, ia mendesak solusi yang konkret dan berkelanjutan guna menyelesaikan konflik lahan yang sudah berlangsung lama.


“Kami menuntut evaluasi ulang terhadap izin-izin konsesi, pemulihan hak masyarakat adat dan petani, restorasi lingkungan, serta penyelesaian segera atas pelunasan lahan yang belum dituntaskan oleh pihak perusahaan,” tambah Almisbah.


Menanggapi hal tersebut, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memberikan respon positif dan menyatakan akan menindaklanjuti laporan tersebut.


“Oke, perihal ini akan saya tindak lanjuti. Saya akan memanggil Boy Thohir dan Santoso Kartono untuk menyelesaikan masalah lahan tersebut secepatnya,” tutur Menteri ESDM.


Almisbah menutup pernyataannya dengan harapan agar pertemuan ini menjadi awal dari tindakan nyata pemerintah dalam menyelesaikan konflik agraria di Gorontalo.


“Kami percaya Bapak Menteri memiliki kewenangan dan komitmen untuk bertindak tegas. Jangan biarkan masyarakat Gorontalo terus menderita akibat praktik-praktik yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya.

« PREV
NEXT »