BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Almisbah Ali Dodego Sampaikan Aspirasi BEM Provinsi Gorontalo kepada Menteri ESDM, Soroti Konflik Lahan dan Sebut Nama Santoso Kartono dan Boy Tohir



Gorontalo, SuaraIndonesia1.com — Dalam sebuah pertemuan penting dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Almisbah Ali Dodego selaku Koordinator  BEM Provinsi Gorontalo menyampaikan berbagai aspirasi dan keresahan mendalam yang dirasakan masyarakat, khususnya terkait persoalan lahan di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo.


Almisbah mengungkapkan, "Pada kesempatan yang penting ini, kami BEM Provinsi Gorontalo ingin menyampaikan aspirasi dan keresahan mendalam terkait permasalahan lahan yang kian meruncing di Gorontalo, terkhususnya di Kabupaten Pohuwato. Kita semua tahu, potensi sumber daya alam kita sangat besar, namun pemanfaatannya haruslah berlandaskan keadilan, keberlanjutan, dan kesejahteraan masyarakat."


Dalam penyampaiannya kepada Menteri ESDM, Almisbah menyoroti ketimpangan yang terjadi di lapangan. "Bapak Menteri yang kami hormati, kami melihat adanya ketidakberesan serius dalam pengelolaan dan pemanfaatan lahan di beberapa kabupaten di Gorontalo. Konflik lahan yang terjadi bukan hanya soal sengketa kepemilikan, tetapi juga menyangkut hak-hak adat, keberlangsungan lingkungan hidup, dan bahkan nasib mata pencaharian ribuan keluarga," tuturnya.


Secara tegas, Almisbah menyebut nama Santoso Kartono dan Boy Tohir sebagai pihak yang harus bertanggung jawab. "Dalam konteks ini, kami ingin secara tegas menyebutkan nama Santoso Kartono dan Boy Tohir yang kami pandang memiliki tanggung jawab moral dan hukum atas kondisi ini. Informasi yang kami kumpulkan, baik dari masyarakat langsung maupun data yang ada, menunjukkan keterlibatan mereka dalam masalah konflik masyarakat dan PT PGP yang berada di Kabupaten Pohuwato," jelasnya.


Almisbah menegaskan dua poin utama dalam tuntutannya. "Pertama, kami menuntut akuntabilitas. Kami ingin Bapak Menteri memastikan bahwa setiap pihak yang terlibat dalam masalah lahan ini, termasuk Santoso Kartono dan Boy Tohir, mempertanggungjawabkan setiap tindakan dan keputusan yang telah mereka ambil. Tidak boleh ada impunitas bagi pihak-pihak yang merugikan masyarakat dan lingkungan."


Lanjutnya, "Kedua, kami mendesak adanya solusi konkret dan berkelanjutan. Kami berharap ada langkah-langkah nyata dari pihak perusahaan, untuk menyelesaikan konflik-konflik lahan yang ada. Ini termasuk evaluasi ulang izin-izin konsesi, restorasi lingkungan yang rusak, dan pemulihan hak-hak masyarakat adat serta petani yang terdampak, terlebih khusus masalah pelunasan lahan."


Menanggapi penyampaian dari Almisbah, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan akan menindaklanjuti hal tersebut. "Ok, perihal ini akan saya tindak lanjuti. Saya akan memanggil Boy Tohir dan Santoso Kartono untuk menyelesaikan masalah lahan tersebut secepatnya," tutur Menteri ESDM.


Menutup pernyataannya, Almisbah menyampaikan harapannya terhadap komitmen pemerintah. "Kami percaya, Bapak Menteri memiliki kewenangan dan komitmen untuk menyelesaikan persoalan ini. Kami berharap pertemuan hari ini menjadi titik awal bagi tindakan nyata dan tegas. Jangan biarkan masyarakat Gorontalo terus menderita akibat praktik-praktik yang tidak bertanggung jawab," pungkas Almisbah.



Reporter : Jhul

« PREV
NEXT »