KEPULAUAN YAPEN-Suaraindonesia1.com. Aktivitas perjudian jenis king semakin marak dan meresahkan warga di sekitar SD Cina Tua, Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen. Lokasi yang seharusnya menjadi ruang pendidikan kini berubah menjadi tempat bermain judi dan mabuk-mabukan, sehingga menimbulkan gangguan serius bagi masyarakat setempat. Selasa, (08/07/2025)
Ibu Elsa yang tinggal di sekitar lokasi mengeluhkan dampak negatif dari aktivitas ilegal tersebut. Selain mengganggu ketenangan, suara gaduh dari permainan judi juga sering mengganggu warga yang sedang beribadah maupun beristirahat sepulang kerja.
"Kami tidak bisa beribadah dengan tenang, apalagi saat malam hari suara keramaian dari permainan king itu sangat mengganggu. Anak-anak juga terganggu saat belajar dan istirahat," ungkap Ibu Elsa Kepada Wartawan
Menurut pantauan warga selama sebulan terakhir, para pelaku judi tidak hanya orang dewasa, namun juga mulai melibatkan anak-anak usia sekolah mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA. Hal ini menimbulkan kekhawatiran yang mendalam akan masa depan generasi muda di wilayah tersebut.
Tak hanya itu, aktivitas tersebut juga kerap disertai dengan pesta miras (minuman keras), yang memperparah situasi keamanan dan ketertiban di lingkungan sekolah. Warga menyebutkan bahwa lokasi Wiata Mandala di SD Cina Tua kini lebih dikenal sebagai arena perjudian ketimbang tempat pendidikan.
"Tempat itu jadi rusak, bukan lagi tempat mendidik tapi tempat merusak. Kami minta pihak kepolisian segera bertindak, jangan sampai ini dibiarkan terlalu lama," tegas warga lainnya.
Masyarakat mendesak aparat kepolisian setempat untuk segera melakukan penertiban dan menutup aktivitas perjudian di SD Cina Tua. Mereka berharap tindakan cepat bisa memulihkan ketenangan lingkungan serta mengembalikan fungsi sekolah sebagai tempat belajar yang layak bagi anak-anak di SD Cina Tua Serui Kabupaten Kepulauan Yapen Provinsi Papua.