BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Puluhan Anak SMAN 1 Kota Tambolaka Dan SMKN 2 Tambolaka Serta SMK Donbosco di Sumba Barat Daya Keracunan MBGN.



Tambolaka , SUARAINDONESIA1.COM – Kasus dugaan puluhan murid SMAN 1 Kota Tambolaka, SMKN 2 Kota Tambolaka dan SMK Donbosko Kecamatan Kota Tambolaka Kabupaten Sumba Barat Daya NTT yang diduga keracunan menu MBGN, 23/ Juli 2025.


Pihak sekolah, telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak yang bertanggung jawab dalam penyediaan menu dalam.hal ini vendor MBG, petugas pengawas, hingga bagian distribusi serta mengambil langkah membawa sejumlah siswa-Siswi pada Rumah sakit terdekat seperti rumah Sakit Karitas weerobula dan rumah Sakit Pratama Rada Bolo Sumba Barat Daya untuk mendapatkan pertolongan insentif medis.


Pihak sekolah, Iren ManuLangga kepada media ini menyampaikan kalau....


Hasilnya, pihak penyedia mengakui kekhilafannya, dan berjanji akan lebih berhati hati, serta menjamin kejadian serupa tidak lagi terulang. REN MANULANGG sebagai kepala sekolah SMKN 2 Kota Tambolaka


Penanggung jawab Yayasan Abi Al Ummi, Orde Baru Hakim, mengakui, Oren ManuLangga sebagai kepala.sekolah SMKN 2 Kota Tambolaka kepada media ini menyampaikan  kalau ada kesalahan dalam menu ...


Ia juga masih belum tahu, mengapa bisa terjadi insiden makanan yang diduga basi, sehingga mengakibatkan puluhan murid dan sejumlah guru, mengalami mual dan diare.


‘’Anggota DPRD-SBD, David Tamo Ama fraksi Partai Demokrat kepada media ini secarah singkat apa lagi anak kandungnya sebagai korban menyampaikan bahwa peristiwa dugaan keracunan MBG sejumlah peserta didik pada 3 sekolah di jantung kota Tambolaka sevutnya bahwa akan dijadikan agenda untuk sampaikan di meja Dewan untuk kami bahas terutama terkait menu agar pihak vendor yang di percayakan dapat memastikan kelayakan serta Badan Gizi menggali secarah ketat, sebutnya singkat.


Menurutnya bahwa ia belum pastikan  bagaimana kejadiannya. Saya masih mengurusi anak saya yang sakit,’’ jelasnya.


Kendati demikian ucapnya bahwa pihak pengelola siap bertanggung jawab penuh atas kejadian tersebut dan 


Setelah anaknya keluar RS ia akan segera menggelar rapat, dengan mengumpulkan semua pihak yang terlibat dalam MBG di wilayah Kabupaten SBD untuk membahas masalah ini, tutupnya.


Terpisah ketua MBGN/SPPG Kabupaten SBD, Cristian Lete Boro kepada media ini terkait sebab keracunan sejumlah siswa-siswi pada 3 sekolah khususnta SMAN dan SMKN kita masih investigasi meski kasusnya dianggap viral, katanya.


Cristian juga tidak membantah, ada dugaan lauk MBGN yang basi, sebagai penyebab keracunan.


‘’Mungkin ada benarnya (lauk basi). Saya sudah cek di lapangan, sudah ngobrol sama kepala sekolah juga. Mungkin itu ada kesalahan dari kami, kami akui,’’ kata dia.


‘’Itu jadi catatan kami juga, supaya lebih ketat lagi di dapur kepada karyawan,’’ tegasnya.


‘’Sebenarnya kalau masalah menu, fresh semua. Tapi untuk saat ini kami investigasi dulu masalahnya. Kenapa program ini sudah berjalan dalam.beberqpa bulan dan mau masuk tahap Dapur dua, toh terjadi peristiwa seperti ini sementara sekolah lain tidak,’’ jelas Kristian.


Iren Manu Langga sebagai kepaqla sekolah lSMKN 2 kepada media ini menyampaikan kalau Puluhan siswa-Siswi pada 3 sekolah tingkat SMA/ SMKN kabuapten SBD mengalami diare diduga keracunan makanan saat pelaksanaan progam Makanan Berbasis Gizi (MBG) Rabu  ( 23/7/2025).


Kepala Sekolah, mengaku prihatin dan berharap ada tindak lanjut dari dinas terkait agar kejadian itu tak terulang.


“Jangan sampai program yang bertujuan mulia, tercoreng akibat peristiwa yang seharusnya tidak perlu terjadi, seperti kejadian pada 3 sekolah di jantung kota tambolaka katanya Rabu 23 juki 1025.


Iren menyatakan, pihaknya mencurigai adanya lauk yang basi dalam hidangan seperti ikan kecap yang di sajikan.


“Kami menduga bahwa terdapat menu yang tidak segar, meskipun ada juga yang dalam kondisi baik,” ungkap iren saat dimintai keterangan oleh meddia SUARAINDONESIA1.COM Rabu 23 juli 2025.


Dugaan mengenai penyebab diare ini terungkap setelah sejumlah siswa melaporkan gejala yang mereka alami kepad

« PREV
NEXT »