Gorontalo Utara - SuaraIndonesia1.com - 28 Juli 2025 — Menanggapi insiden kecelakaan tambang emas yang menelan korban jiwa di wilayah Kecamatan Anggrek, awak media menghubungi Kepala Dusun (Kadus) Botuwanggubu, Desa Ibarat, Ibrahim Rajak, guna mengklarifikasi lokasi kejadian serta pihak-pihak yang terlibat.
Dalam wawancara via telepon, Ibrahim Rajak menjelaskan bahwa lokasi insiden tambang berada jauh dari lahan milik warga bernama Dolpin Lamaji. “Iya, jauh. Jauh,” tegas kadus Ibrahim Rajak saat ditanya.
Lebih lanjut, Kadus Ibrahim mengonfirmasi bahwa insiden itu terjadi di kawasan atas tambang yang berada dalam wilayah lahan milik PT. AGIT ,” ungkapnya.
Terkait penanganan dari pihak berwenang, Ibrahim menyebut bahwa lokasi tambang tersebut sudah diberi tanda pita oleh aparat.
Namun, ia juga mengungkapkan bahwa baliho imbauan baru terpasang di pertigaan dekat lahan Dolpin Lamaji. “Baliho belum dipasang di lokasi tambang.
Saat ini masih terpasang di pertigaan dekat saudara Dolpin Lamaji, tapi sudah diminta untuk dipindahkan ke lokasi perusahaan oleh pihak perusahaan saudara Yuspin,” jelasnya. Karna area tambang yang menelan korban bukan di lokasi milik saudara dolpin lamaji
Menurut pengakuan ibrahim rajak (kadus), Yuspin merupakan pihak perusahaan, sehingga baliho seharusnya dipasang di lokasi yang benar, yakni di lahan milik PT. AGIT, bukan di lahan Dolpin Lamaji.
Ketika ditanya soal status tanah tersebut, Ibrahim Rajak menegaskan bahwa lahan tempat tambang itu berada memang sudah dijual kepada pihak perusahaan. Ia juga menyebut bahwa akses menuju lokasi tambang tidak melalui wilayah Dolpin Lamaji, melainkan kemungkinan besar melintasi lahan milik Riko Olii dan Haiso Nusuri.
Dengan demikian, pernyataan Kadus Botuwanggubu memperjelas bahwa titik kejadian kecelakaan tambang emas tidak berada di wilayah Dolpin Lamaji, melainkan di lahan yang telah menjadi milik PT. AGIT.
Hal ini sekaligus mempertegas bahwa penempatan baliho maupun arah yang di lintasi itu bukan kelokasi milik saudara dolpin, melaikan penanganan seharusnya mengacu pada lokasi PT. AGIT yang sebenarnya dari peristiwa korban tambang itu tersebut