BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

PMII Kepulauan Sula Desak Usut Tuntas Dugaan Pelecehan Seksual Anggota DPRD



Sula, Maluku Utara, Suaraindonesia1 –  Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kepulauan Sula menggelar aksi demonstrasi di depan kantor DPRD dan Polres Kepulauan Sula,  mendesak pengusutan tuntas dugaan kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh anggota DPRD setempat, Mardin Laode Toke (MLT), terhadap korban berinisial Dr. Pada Jumat, (1/8/2025) 


 Aksi tersebut diwarnai kecaman keras terhadap ketidakhadiran para wakil rakyat di kantor mereka saat jam kerja.

 

"Kami sangat sesali dengan wakil rakyat. Harusnya mereka berkantor, sebab ini merupakan jam kantor bukan waktu libur. Mereka ini Dewan Penghianat Rakyat, bukan Dewan Perwakilan Rakyat!" tegas Sarfan Teapon, koordinator aksi,  mengungkapkan kekecewaan massa.

 


Aksi yang dimulai di depan kantor DPRD berlanjut ke Polres Kepulauan Sula.  Di sana, Ketua Cabang PMII Kepulauan Sula, Namrudin Anwar, menyampaikan tuntutan tegas kepada pihak kepolisian.


 "Kapolres Kepulauan Sula harus bekerja profesional dan independen, memberikan update kepada publik terkait pengembangan kasus dan memastikan kasus benar-benar dibawa ke poros hukum dan membawa kepentingan korban dalam menangani kasus ini," ujar Anwar. 


 Ia menambahkan, "Kami selaku PC PMII Kepulauan Sula mendukung kerja Bapak Kapolres Kepulauan Sula dan memantau perkembangan kasus ini sampai benar-benar tuntas di atas meja putusan."

 

Respon positif datang dari pihak kepolisian. Wakil Polres Kepulauan Sula, Kompol M. Arsat Ali Noh, menyatakan, "Kami selaku Polres Kepulauan Sula dalam tahapan penyelidikan kasus terkait pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah satu anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Sula. 


"Kami akan mengawal kasus ini sampai berakhir di putusan pengadilan, agar pihak korban dan keluarga juga merasa lega terkait dengan hal demikian." pungkasnya

 

Aksi PMII ini menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penanganan kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan pejabat publik.  Tuntutan agar kasus ini diusut tuntas dan diproses secara hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku menjadi sorotan utama demonstrasi tersebut.

« PREV
NEXT »