BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Yusman T. Dinilai Tidak Profesional, Tiga Kepala Madrasah Serentak Mengundurkan Diri



Gorontalo – SuaraIndonesia1.com, Dunia pendidikan di Desa Suka Damai, Kabupaten Gorontalo, diguncang krisis internal yang memanas. Tiga kepala madrasah dari MA, MTs, dan MI Al-Hikmah, secara bersamaan memilih mundur dari jabatannya. 


Langkah drastis ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kepemimpinan Ketua Yayasan Pembina Semangat Eyato 1676, Yusman T, yang dinilai tidak profesional dalam menjalankan tugasnya.


Intervensi berlebihan dalam urusan teknis pembelajaran hingga persoalan keuangan, termasuk dugaan pinjaman dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang belum dikembalikan, memicu kemarahan para guru dan kekecewaan mendalam dari ratusan siswa. 


Sebagian besar murid bahkan tidak lagi masuk sekolah karena terbebani permintaan dana pembangunan yang terus-menerus ditagih oleh pihak yayasan.


Sumber internal madrasah menyebut, kepemimpinan Yusman T telah merambah sampai urusan kecil yang seharusnya menjadi kewenangan kepala sekolah dan guru. 


“Kemandirian guru seakan hilang, semua diatur oleh ketua yayasan,” ujar salah satu guru yang enggan disebut namanya.


Gelombang protes pun tak terbendung. Guru, siswa, dan kepala madrasah mendesak dilakukannya evaluasi total terhadap struktur dan fungsi yayasan, termasuk pembenahan sistem kepengurusan agar kembali memihak pada peningkatan mutu pendidikan.


Beberapa orang tua siswa menilai pengunduran diri para kepala madrasah merupakan pilihan tepat. 


“Lebih baik mundur daripada membiarkan masalah berlarut-larut,” tegas mereka.


Kekecewaan mendalam juga diungkapkan oleh salah satu kepala madrasah yang mundur. Ia berharap, langkah ini menjadi pemicu perbaikan total sistem kepemimpinan yayasan, demi mendukung guru dan menjamin masa depan pendidikan anak-anak di tiga madrasah tersebut.


Yayasan Pembina Semangat Eyato 1676 membawahi MA, MTs, dan MI Al-Hikmah dengan total sekitar 244 siswa. Hingga Kamis, 14 Agustus 2025, suasana di lingkungan pendidikan ini masih tegang, menunggu respon dan langkah penyelesaian dari pihak yayasan.

« PREV
NEXT »