Gorontalo - Suaraindonedia1, Kami masyarakat Provinsi Gorontalo yang menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, kejujuran, dan moralitas dalam tata kelola pemerintahan, menyatakan kekecewaan, keprihatinan, dan kemarahan yang mendalam atas beredarnya video yang menampilkan anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Wahyu Moridu, secara terang-terangan menyampaikan pernyataan "rampok saja uang negara".
Pernyataan ini tidak bisa ditoleransi dalam bentuk apapun. Ia bukan sekadar candaan atau kekhilafan, tetapi mencerminkan cara berpikir dan sikap seorang pejabat publik yang mengkhianati amanah rakyat. Ucapan tersebut menjadi bentuk pembenaran atas tindakan korupsi dan perampokan terhadap uang negara, yang sejatinya adalah hak rakyat.
Kami menilai, Wahyu Moridu tidak lagi layak menyandang predikat sebagai wakil rakyat, apalagi dengan rekam jejak sebelumnya sebagai mantan narapidana. Pernyataan “rampok uang negara” adalah puncak dari krisis etika dan moralitas yang harus segera ditindaklanjuti.
Badan Kehormatan DPRD Provinsi Gorontalo tidak boleh diam. Jika lembaga ini masih memiliki komitmen terhadap integritas dan etika legislatif, maka tindakan paling minimal yang harus diambil adalah memecat Wahyu Moridu secara tidak hormat dari keanggotaan DPRD.
Jika tidak, maka publik akan dengan sangat wajar mempertanyakan:
Apakah DPRD adalah tempat berlindung bagi koruptor dan pembenaran kriminalitas?
Apakah etika dan kehormatan wakil rakyat hanya sebatas slogan?
Kami tegaskan, pernyataan Wahyu Moridu telah melukai kepercayaan publik dan mencoreng nama baik institusi DPRD secara keseluruhan. Kami mendesak agar proses pemecatan dilakukan secara terbuka, transparan, dan tanpa kompromi.
