SUARAINDONESIA1.COM----Siswa SMAK St. Yohanes Neumann Waima Mongu Katiku Loku di desa Wairasa, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Sumba Tengah, NTT, diduga dikeluarkan dari sekolah oleh Kepala Sekolah dengan alasan siswa tersebut sering keluar dari area sekolah dan tidak menggunting rambut. Selain itu, muncul dugaan bahwa Kepala Sekolah memotong dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang seharusnya diperuntukkan bagi siswa penerima bantuan.
Berdasarkan rumor yang beredar bahwa ada Dugaan Kepala Sekolah diduga mengeluarkan siswa dari SMAK St. Yohanes Neumann dengan alasan perilaku siswa yang tidak sesuai dengan aturan sekolah.
Orang tua siswa kepada media ini menceritakan bahwa termasuk dana PIP tahap 1 sudah cair, namun Kepala Sekolah diduga langsung memotong dana tersebut untuk melunasi uang sekolah siswa tahun 2024-2025 tanpa memberitahu orang tua.
Orang tua siswa merasa tidak diberi tahu tentang pemotongan dana PIP untuk pembayaran uang sekolah.
Orang tua siswa yang ditemui media pada 22 September 2025 di tempat berbeda mengungkapkan kekecewaan karena dana bantuan PIP semestinya diberikan kepada anak yang berhak, bukan dipotong untuk keperluan lain seperti pembayaran uang sekolah.
Orang tua mempertanyakan keabsahan tindakan Kepala Sekolah yang memotong dana PIP tanpa persetujuan mereka.
Pada hal Tujuan Program Indonesia Pintar (PIP) bertujuan membantu siswa, terutama mereka yang kurang mampu, untuk mendapatkan bantuan pendidikan.
Oleh karena itu, kepala dinas P/K Perlu klarifikasi lebih lanjut dari pihak berwenang untuk memastikan kejelasan dan transparansi dalam pengelolaan dana PIP dan penanganan kasus ini di SMAK St. Yohanes Neumann, Wairasa.
**** SUARAINDONESIA1.COM ****