BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Osna Haluti: Insya Allah Gorontalo Utara Bisa Mencapai Target Angka Stunting Yang Paling Rendah

Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (PP & KB)

Gorontalo Utara – SuaraIndonesia1.com, Dinas pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana (PP & KB) Kabupaten Gorontalo Utara menegaskan komitmennya untuk terus menekan angka resiko stunting melalui strategi intervensi yang terarah dan melibatkan semua pihak terkait. hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas, Osna Haluti, dalam Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting dan Rembuk Stunting tingkat Kabupaten Gorontalo Utara yang berlangsung di Aula Bappeda pada pukul 09:00 wita, (26/9/2025).


Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Gorontalo Utara, Nurjana Yusuf, sekaligus membuka acara kegiatan tersebut, dalam sambutannya, Nurjana mengatakan bahwa Stunting saat ini 25.6 Persen, semoga dengan kerja sama semua para pihak stunting di gorontalo utara bisa turun sangat rendah.


Dalam kegiatan tersebut, turut di hadiri oleh Kaban Bappeda, jajaran puskesmas se-gorontalo utara, para camat, serta sejumlah undangan lainnya.


Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas, Osna Haluti, menyampaikan apresiasi sekaligus ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang senantiasa mendampingi masyarakat, khususnya dalam memberikan edukasi mengenai pencegahan stunting.


“Terima kasih kepada para puskesmas, para camat yang selalu setia setiap saat untuk mengedukasi masyarakat,” ujar Osna Haluti dalam evaluasi capaian program penurunan stunting.


Berdasarkan data tahun 2023, Kecamatan Anggrek masih mencatat angka tertinggi keluarga berisiko stunting dengan persentase mencapai 46 persen, sementara Kecamatan Kwandang berada di posisi berikutnya dengan 34 persen.


“Kalau kemarin sasaran tertinggi adalah Kwandang dan Anggrek, maka trennya di tahun 2023 menunjukkan bahwa yang tertinggi tetap Anggrek, bukan Kwandang,” tegas Osna.


Sementara itu, pada tahun 2024 tren tersebut tidak banyak mengalami perubahan. kecamatan Anggrek tetap menempati posisi pertama dengan persentase 33 persen, disusul Kecamatan Tomilito di peringkat kedua, meski demikian, Osna menilai terdapat capaian positif yang perlu disyukuri, terutama di wilayah Tomilito.


“Di sisi lain yang patut kita syukuri adalah keluarga berisiko stunting di Tomilito, meskipun persentasenya menempati peringkat kedua, tetapi angka stuntingnya rendah. Ini sebuah capaian yang luar biasa,” jelasnya.


Lebih lanjut, Osna Haluti, menjelaskan adanya perubahan indikator dalam penilaian kepemilikan jamban di kecamatan tomilito. Jika sebelumnya hanya berfokus pada kepemilikan, kini aturan terbaru lebih menekankan pada aspek akses dan pemanfaatan.


“Kalau kemarin penilaian jamban hanya sebatas kepemilikan, tetapi ada aturan baru bahwa jamban itu dinilai dari sisi pemanfaatan. Itu yang harus kita syukuri. Jadi insya Allah di aturan yang baru, dengan penekanan pada pemanfaatan jamban,” terangnya.


Sebagai bagian dari strategi pencegahan, Dinas pengendalian penduduk dan keluarga berencana (PP & KB) Gorontalo Utara telah menyiapkan lima program unggulan yang menjadi prioritas pada tahun 2025. Salah satu di antaranya adalah Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting, yang dinilai sebagai langkah konkret memastikan intervensi tepat sasaran.


“Di tahun 2025 kami dari Dinas (PP & KB) memiliki lima program unggulan. Yang pertama adalah Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting. Bahkan, kemarin kami menerima kunjungan dari Singapura yang tertarik untuk melihat langsung bagaimana pola intervensi terhadap ibu hamil yang kita terapkan,” ungkapnya.


Sebagai penutup, Kepala Dinas, Osna Haluti, menegaskan bahwa penurunan stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.


“Kami percaya bahwa penurunan stunting bukan hanya tugas pemerintah, tetapi merupakan tanggung jawab bersama. Dengan kebersamaan, kepedulian, dan kerja keras dari semua pihak, insya Allah Gorontalo Utara bisa mencapai target angka stunting yang rendah, Mari kita wujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas demi masa depan daerah yang lebih maju,” tutup Osna Haluti penuh harapan, selaku kepala dinas, pengendalian penduduk dan keluarga berencana.

« PREV
NEXT »