Gorontalo Utara – SuaraIndonesia1.com, Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan di Masjid Al Ikhlas, Desa Bualo, Kecamatan Biau, Jumat malam (19/9/2025), menjadi momentum penting bagi Bupati Gorontalo Utara, Thariq Modanggu, untuk mengajak seluruh masyarakat meneladani akhlak Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam membangun daerah.
Dalam sambutannya, Bupati menegaskan bahwa perjalanan hidup Rasulullah merupakan pelajaran yang sangat berharga. ia mengingatkan jamaah bahwa Nabi Muhammad SAW sejak kecil sudah menghadapi ujian berat, namun tetap sabar dan istiqamah.
“Kehidupan Rasulullah penuh ujian sejak kecil: yatim piatu, dimusuhi keluarga, hingga menghadapi penolakan kaumnya. namun, Nabi tetap sabar, tidak membalas dengan dendam, bahkan memaafkan mereka yang menyakitinya,” ujar Bupati Thariq.
Lebih lanjut, Bupati menuturkan salah satu momen penting dalam sejarah dakwah Nabi, yakni ketika beliau mendapat perlakuan buruk di Thaif.
“Di Thaif, Rasulullah dihina dan dilempari batu. Tapi beliau berkata biarkan, karena mereka hanya belum paham. Dari situlah kita belajar: kepemimpinan itu bukan membalas kebencian, tapi memberi pemahaman,” tutur Thariq.
Ia juga menyoroti mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW, yaitu Al-Qur’an, yang menjadi pedoman hidup umat Islam dan sumber ilmu pengetahuan sepanjang zaman. menurutnya, semangat inilah yang perlu dihidupkan untuk membangun Gorontalo Utara dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan.
“Mukjizat terbesar Nabi adalah Al-Qur’an, yang hingga kini menjadi sumber ilmu pengetahuan. Semangat itulah yang relevan untuk membangun Gorontalo Utara dengan sabar, bijak, dan berlandaskan nilai-nilai agama,” jelasnya.
Bupati juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan keteladanan Nabi sebagai landasan dalam membangun kehidupan sosial yang harmonis.
“Kalau Rasulullah saja mampu bersabar di tengah ujian berat, kita pun bisa meneladani beliau dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam membangun daerah,” pungkasnya.
Peringatan Maulid di Masjid Al Ikhlas berlangsung khidmat dengan dihadiri jamaah, tokoh agama, dan aparat pemerintah setempat. momentum ini diharapkan dapat memperkuat spiritualitas masyarakat sekaligus menjadi pengingat pentingnya memimpin dengan akhlak, kesabaran, dan visi yang berpihak pada kemaslahatan umat.
