SUARAINDONESIA1. COM – Tokoh Politik Kabupaten Sumba Barat Daya, Soleman Lende Dappa atau biasa disebut ( SLD) angkat bicara terkait pasir yang saat ini menjadi keluhan masyarakat Sumba Barat Daya, (kamis, 18–09–2025).
Menurutnya, pemerintah kabupaten Sumba Barat Daya saat ini ibarat lagi makan buah simalakama artinya" makan Mati tidak makan mati," Ungkap SLD.
Mengapa? Karena orang kodi sudah terlanjur masuk penjara terkait penambangan pasir yang sangat penting bagi pembangunan masyarakat SBD," jelas Soleman.
Soleman menilai pemerintah daerah bersama DPRD dan tokoh masyarakat perlu duduk bersama untuk mencari jalan keluar.
Sekarang mau ambil dari Kodi, kendalanya adalah bagaimana yang masuk penjara ini?
Langkanya sekarang adalah, Bupati Ratu Ngadu Bonnu Wulla, anggota Dewan, tokoh-tokoh masyarakat harus ada komunikasi yang baik untuk mengambil langkah yang baik,” kata Soleman.
Menurutnya, anggaran pembangunan yang besar akan percuma jika material pasir tidak tersedia.
Memang akan sangat kendala pembangunan di Sumba Barat Daya, karena sudah tidak ada pasir.
Anggaran biar triliun tidak ada pasir mau bangun pakai apa? mau ambil dari Lamboya, Wano Kaka mengandung lumpur,”pungkas Soleman.
***** SUARAINDONESIA1.COM *****
